Ketiga, pastikan anak tidak menjadi pelaku dan korban bullying di satuan pendidikan. Sejumlah penelitian melaporkan, anak menjadi korban bullying memiliki korelasi signifikan terhadap lemahnya prestasi belajar.
Keempat, pastikan tak ada buku yang berkonten kekerasan, sadisme, pornografi dan radikalisme, karena konten tersebut, berpotensi diimitasi oleh anak dan melemahkan kualitas pendidikan.
Kelima, pastikan lingkungan sekolah steril dari rokok dan zat adiktif. Karena sangat membahayakan bagi kesehatan anak. Dan keenam, pastikan anak mendapatkan literasi memanfaatkan internet secara sehat.
"Beragam kasus anak menjadi pelaku kekerasan bahkan kekerasan seksual, tampaknya sebagian dipengaruhi oleh lemahnya literasi internet pada anak," pungkasnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)