"Kondisi kita kan bervariasi di setiap daerah. Sekolah juga memiliki kemapanan ekonomi yang berbeda. Misalnya seperti di Papua," paparnya.
Berbagai potensi masalah yang masih membelit UN tidak akan mengubah wajah evaluasi akhir nasional tersebut. Kuncinya, kata Abduhzen, membenahi terlebih dulu proses pembelajaran di sekolah. UN sendiri tidak perlu diselenggarakan setiap tahun.
"Setidaknya empat atau lima tahun mendatang baru kita helat UN lagi, setelah kita benahi proses pembelajaran dan kualitas pendidikan di sekolah. Sekali-kali saja, jangan berulang kali dan setiap tahun," pungkasnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)