Memang, SPMB hadir menggantikan PPDB dengan mekanisme yang dianggap lebih adil dan transparan. Namun, implementasi lapangan justru menimbulkan kebingungan.
Saat proses verifikasi data, banyak orang tua yang melapor bahwa dokumen sudah diunggah, namun verifikasi gagal. Jika verifikasi gagal, orang tua bisa mengajukan sanggah untuk memperbaiki atau menuntut penjelasan. Namun, masa sanggah juga hanya satu hari, sehingga tekanan waktu semakin memburu.
Setelah semua proses pendaftaran, verifikasi, dan sanggah selesai, puncaknya adalah pengumuman hasil seleksi. Pada 19 Juni 2025, sebagian wilayah sudah merilis hasil verifikasi tahap 1 secara daring. Namun, banyak pula yang mengeluh situs down atau lambat diakses karena lonjakan traffic.
Meski dimaksudkan untuk menciptakan sistem adil, proses SPMB 2025 justru memicu stres masif, terutama bagi para ibu-ibu yang menjalankan tugas administratif untuk buah hatinya.
Mulai dari pendaftaran kilat, verifikasi dokumen yang sering eror, hingga pengumuman yang bikin deg-degan, semua melelahkan jiwa raga.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)