JAKARTA - Riwayat pendidikan Maxime Bouttier menjadi perbincangan setelah ia resmi menjadi suami model dan artis senior Luna Maya. Pernikahan pasangan itu berlangsung di Bali pada 7 Mei 2025.
Hubungan antara Maxime dan Luna diketahui mulai menarik perhatian sejak tahun 2023 lalu, ketika sempat menonton konser bersama. Hingga pada akhirnya sang aktor 32 tahun tersebut melamar kekasihnya di Negeri Sakura.
Meski begitu, popularitas aktor berdarah Prancis-Indonesia ini tidak semata-mata berasal dari hubungan asmaranya, melainkan juga dari pencapaiannya di dunia akting yang telah melampaui batas nasional.
Informasi mengenai riwayat pendidikan Maxime Bouttier memang masih terbatas, namun diketahui bahwa aktor berbakat ini menempuh pendidikan menengah di SMA Mahatma Gandhi di Bali.
Sekolah ini bernama resmi Gandhi Memorial Intercontinental School (GMIS) dan terletak di Jalan Tukad Yeh Penet, Denpasar Selatan.
GMIS dikenal sebagai sekolah internasional yang menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB), memberikan dasar pendidikan yang kuat bagi Maxime sebelum memasuki dunia hiburan.
Maxime Bouttier lahir di Poitiers, Prancis, pada 22 April 1993 dari pasangan ayah berkebangsaan Prancis yang berprofesi sebagai chef dan ibu asal Bali, Siti Purwanti. Meski terlahir di Eropa, ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Bali, mengikuti jejak sang ibu.
Sebelum merambah dunia hiburan nasional, Maxime memulai kariernya sebagai model di Bali. Pengalaman ini menjadi batu loncatan sebelum ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan mengejar karier yang lebih serius di industri entertainment.
Di Jakarta, Maxime mulai dikenal melalui perannya dalam berbagai sinetron seperti Nada Cinta, Arti Sahabat, dan Bulan di Atas Mentari pada tahun 2011.
Namun, terobosan besar dalam kariernya terjadi ketika ia membintangi film layar lebar pertamanya, "18++ Forever Love", yang mengantarkannya menjadi salah satu aktor ternama di Indonesia.
Meski informasi tentang pendidikannya masih minim, perjalanan karier Maxime Bouttier dari Bali hingga menjadi bintang nasional patut diapresiasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)