Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ekosistem Pendidikan Digital, Kemendikdasmen Gandeng Google dan YouTube

Muhammad Razid Alvian , Jurnalis-Rabu, 07 Mei 2025 |20:11 WIB
Ekosistem Pendidikan Digital, Kemendikdasmen Gandeng Google dan YouTube
Kerjasama Kemendikdasmen dengan Google dan YouTube. (Foto: Okezone.com/Razid)
A
A
A

JAKARTA – Pembelajaran sekolah kini tak lagi terbatas pada ruang kelas. Di era digital, teknologi terutama kecerdasan buatan (AI) berperan penting dalam mendukung proses belajar dan mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh pelajar di Indonesia. Menyadari hal itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjalin kerja sama dengan Google dan YouTube untuk membangun ekosistem pendidikan digital yang aman dan inklusif.

Kemendikdasmen bersama Google dan YouTube kembali meluncurkan program untuk menghadirkan pendidikan bermutu bagi semua pelajar, termasuk di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dua program yang diperkenalkan adalah Gemini Academy 2025 dan Akademi Edukreator.

Gemini Academy merupakan program kolaborasi antara Google dan Kemendikdasmen yang dirancang untuk para guru. Program ini bertujuan membekali guru dengan keterampilan dalam memanfaatkan Gemini-AI, memperdalam metode pembelajaran di kelas, hingga integrasi pembelajaran coding.

"Pembelajaran di dalam maupun di luar kelas telah berkembang dengan adanya peran teknologi, khususnya AI, yang dapat membantu mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua guru dan pelajar di Indonesia. Pemanfaatan AI membuat proses belajar jauh lebih menyenangkan dan mendorong minat serta kecintaan pelajar terhadap pembelajaran. Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa Gemini Academy 2025 akan kembali diluncurkan," ujar Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, saat peluncuran Gemini Academy, Rabu (7/5/2025).

Sejak pertama kali diperkenalkan tahun lalu, Gemini Academy telah menjangkau lebih dari 200.000 guru di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 98% dari mereka menyatakan bahwa program ini membuat mereka lebih percaya diri dalam menggunakan AI untuk persiapan kelas dan merasa bahwa AI membantu mempermudah pekerjaan mereka.

Selanjutnya, Akademi Edukreator membuka peluang bagi guru dan masyarakat untuk menggunakan YouTube sebagai media pembelajaran. Program ini memanfaatkan YouTube sebagai platform belajar yang menyenangkan dan relevan dengan gaya belajar yang berbeda-beda. Karena itu, YouTube dinilai mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih personal, interaktif, dan inklusif. Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Akademi Edukreator telah melatih lebih dari 3.200 peserta dari 34 provinsi di Indonesia.

 

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menilai bahwa peran teknologi seperti YouTube sangat membantu dalam mendistribusikan konten pembelajaran yang mudah diakses, terutama di wilayah yang sulit dijangkau secara geografis. Pendidikan, menurutnya, tidak harus hanya hadir di sekolah formal, tetapi juga bisa melalui berbagai media digital yang menyediakan konten edukatif, menarik, dan bermanfaat.

"Teknologi memungkinkan anak-anak belajar kapan saja dan di mana saja, bahkan di tengah ladang sekalipun. Ini mendukung cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga kerja sama ini terus berlanjut ke depannya sehingga dapat membangun pendidikan Indonesia yang lebih bermutu," ujarnya.

Dengan peluncuran Gemini Academy 2025 dan Akademi Edukreator, diharapkan tercipta ekosistem pendidikan yang aman, inklusif, dan berkualitas di era digital, serta membekali guru dan pelajar dengan pengetahuan praktis tentang pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement