Pada tahun 1994, ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Thailand. Puncaknya, pada 9 Februari 2001, ia terpilih sebagai Perdana Menteri setelah partainya, Thai Rak Thai (TRT), memenangkan pemilu secara mutlak.
Sebagai pemimpin, Thaksin menerapkan kebijakan populis yang mendorong pertumbuhan ekonomi Thailand. Dalam lima tahun kepemimpinannya, PDB Thailand naik dari 4,9 triliun baht menjadi 7,1 triliun baht.
Program kesehatan dan pendidikan yang ia terapkan banyak membantu masyarakat kelas bawah. Namun, kebijakan-kebijakan tersebut tidak lepas dari kontroversi. Ia dituduh menyalahgunakan kekuasaan, terutama dalam penjualan saham Shin Corporation ke Temasek Holdings Singapura.
Kasus ini memicu gelombang protes besar-besaran yang menjadi salah satu pemicu kudeta militer terhadapnya. Dengan rekam jejak sebagai pengusaha sukses dan mantan pemimpin negara, Thaksin Shinawatra kini resmi menjadi Dewan Penasihat BPI Danantara.
(Feby Novalius)