Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fenomena Anak Kecanduan Gadget, Mendikdasmen: Bahaya dan Perlu Pengawasan Orangtua

Nabillah Syidah , Jurnalis-Kamis, 30 Januari 2025 |17:25 WIB
Fenomena Anak Kecanduan Gadget, Mendikdasmen: Bahaya dan Perlu Pengawasan Orangtua
Fenomena Anak Kecanduan Gadget, Mendikdasmen: Bahaya dan Perlu Pengawasan Orangtua (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyoroti terkait fenomena kecanduan gadget yang semakin mengkhawatirkan di kalangan anak-anak. Dia menyatakan bahwa ketergantungan terhadap perangkat digital ini telah menjadi masalah serius yang mempengaruhi perkembangan anak-anak di Indonesia.

1. Bahaya Kecanduan Gadget bagi Anak-anak

Menurut Mendikdasmen, budaya memanjakan anak dengan gadget sejak usia dini menjadi salah satu penyebab utama. Dia mencontohkan anak-anak di usia taman kanak-kanak (TK) yang mungkin belum bisa membaca, namun sudah mahir bermain game dengan cepat, bahkan lebih cepat daripada orang dewasa.

"Ketagihan terhadap gadget ini saya kira terkait dengan budaya kita yang sejak kecil itu memanjakan anak-anak itu dengan gadget anak TK itu mungkin belum bisa baca Tapi dia bisa main game dengan sangat cepat melebihi saya yang Profesor atau mungkin pak rektor dan Doktor," ungkapnya dalam video tersebut.

Dia menjelaskan bahwa kecanduan gadget ini berdampak pada konsentrasi anak. Anak-anak cenderung kesulitan untuk fokus pada informasi yang berguna, sementara informasi yang tidak relevan malah sering kali mendorong mereka untuk berperilaku agresif. Tanpa pendampingan yang tepat dari orang dewasa, kondisi ini bisa menjadi tanda bahaya yang mengancam masa depan generasi muda.

Tantangan berikutnya, kata Mendikdasmen, adalah terlalu banyaknya informasi yang diterima anak-anak melalui gadget. Informasi yang melimpah ini tidak selalu bermanfaat, dan sebagian besar justru bisa merusak pola pikir dan perkembangan anak.

 

2. Kebiasaan Bermain di Lingkungan Harus Dikembalikan 

Mendikdasmen berharap anak-anak dapat menghidupkan kembali kebiasaan bermain di lingkungan bersama teman sebayanya tanpa memegang gadget. Lebih lanjut, dia juga berharap setiap daerah memiliki ruang bersama agar anak-anak bisa saling berinteraksi. 

Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini meliputi tujuh kebiasaan baik di antaranya Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Gemar Belajar, Makan Sehat dan Bergizi, Bermasyarakat, serta Tidur Cepat. 

Lewat program ini, pemerintah berharap dapat membangun generasi muda menuju Indonesia Emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat. 

3. Pentingnya Pendekatan dengan Orangtua 

Abdul Mu'ti menekankan perlunya orangtua dalam pengembangan potensi anak sejak dini. Orang tua harus memiliki pendekatan pada anak-anaknya agar bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan benar. Kebiasaan orang tua memberi gadget pada anak untuk bermain perlu diperbaiki. 

Dia khawatir jika anak terlalu terpapar gadget dapat membuat sang anak malas gerak (mager). Hal tersebut dapat menghambat kemampuan anak dalam bersosial.

Orangtua perlu mengawasi anak-anaknya agar terhindar dari paparan konten-konten yang berbahaya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement