Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Peringkat 54 di Global Innovation Index, BRIN: Upaya Perbaiki Ekosistem Riset dan Inovasi

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 22 Januari 2025 |13:51 WIB
Indonesia Peringkat 54 di Global Innovation Index, BRIN: Upaya Perbaiki Ekosistem Riset dan Inovasi
Kepala BRIN soal Ekosistem Riset (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, salah satu pencapaian utama adalah meningkatnya peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index (GII), yang kini berada di peringkat ke-54 pada 2024. Peringkat ini jauh lebih baik dibandingkan posisi sebelum 2021 yang berkisar di angka 87.  

“Jadi kalau dulu sebelum 2021, sebelum BRIN terbentuk, kita selalu ada di peringkat 85-an, kemudian kita bisa naik ke 75, kemudian naik lagi ke 61, dan alhamdulillah tahun ini bisa peringkat 54. Nah itu mencerminkan upaya kita bersama untuk memperbaiki ekosistem riset dan inovasi yang langsung tercermin di berbagai indikator di dalam peringkat Global Innovation Index,” kata Handoko dalam acara ekspose capaian riset dan inovasi BRIN 'Transformasi Riset dan Inovasi untuk Membangun Negeri' 2024 di Auditorium Gedung BJ. Habibie, BRIN, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

1. Pembangunan Ekosistem Riset yang Lebih Baik

Menurut Handoko, keberhasilan ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir riset, seperti produk yang langsung dirasakan masyarakat, melainkan juga pada pembangunan ekosistem riset yang lebih baik. “Kami memperbaiki skema-skema untuk peningkatan kapasitas SDM, tidak hanya untuk BRIN, tetapi juga untuk kampus, industri, dan komunitas,” jelasnya.  

Dia menyoroti pentingnya menjaga talenta unggul Indonesia. BRIN terus membuka peluang bagi diaspora Indonesia untuk kembali dan berkontribusi dalam riset nasional.  “Karena aktivitas riset inovasi itu salah satu instrumen utama menciptakan SDM Unggul,” katanya.

Dari sisi infrastruktur, BRIN menyediakan fasilitas infrastruktur riset canggih untuk mendukung kegiatan riset dan inovasi melalui e-layanan sains (elsa). Selain itu, skema pendanaan berbasis kompetisi yang diterapkan sejak 2022 juga mulai menunjukkan hasil positif.  “Ini untuk memastikan bahwa aktivitas riset inovasi yang dilakukan oleh teman-teman kita ini, tidak hanya di BRIN, itu memenuhi standar global,” ucapnya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement