Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Alasan Wahyudi Aksara Menjalani Profesi Sebagai Guru, Nomor 4 Bikin Terharu

Jack Newa , Jurnalis-Sabtu, 23 November 2024 |07:51 WIB
5 Alasan Wahyudi Aksara Menjalani Profesi Sebagai Guru, Nomor 4 Bikin Terharu
Wahyudi mendedikasikan hidupnya menjadi seorang guru, untuk mendidik dan membentuk karakter generasi bangsa. (foto.dok. Wahyudi Aksara)
A
A
A

2. Membentuk Karakter 

Menjadi guru juga bukan sekedar memberikan pelajaran di dalam kelas, tetapi juga harus berkontribusi dalam memegang peran sentral dalam proses pembentukan karakter dan pengembangan intelektual peserta didik. Guru bukan sekadar pengajar yang bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga sebagai figur yang bertanggung jawab atas pembentukan nilai-nilai etika, moral, dan sosial pada diri peserta didik. 

“Guru sebagai pendidik harus menjadi sumber inspirasi, pemberi motivasi, pembimbing, dan teladan. Guru sebagai pendidik tidak hanya berperan dalam pencapaian akademis peserta didik, tetapi juga dalam menanamkan karakter yang baik, agar menjadi pribadi yang jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan mampu berempati terhadap sesama.

3. Menjadi Panutan 

Menjalani profesi sebagai guru, Wahyudi mengamalkan prinsip Ki Hajar Dewantara yakni Ing ngarsa sung tulada, yang artinya seorang guru harus bisa menjadi panutan dan memberi contoh yang baik.  Menurutnya, tantangan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompleks. 

Karena itulah, menjadi seorang guru tidak cukup hanya bermodal prestasi akademik, tapi harus bisa memberikan keteladanan kepada siswa. Guru dapat menjadi teladan dengan menunjukkan sikap dan perilaku yang baik, seperti jujur, adil, sopan, santun, amanah, bertanggung jawab, peduli, disiplin, giat, dan rajin. 

4. Ladang Amal

Menurut Teacher Trainer di Mentari Groups ini profesi guru dapat menjadi ladang amal.  Guru bertugas menyebarkan ilmu yang bermanfaat dan mengamalkannya. Sebagai pengganti orang tua, maka peranan guru akan dilihat dalam fase dimana seorang anak melihat gurunya dan menirunya.

“Bagi saya pekerjaan seorang guru merupakan ladang amal,  karena mampu  mengatur karakter dan pendidikan seorang anak. Guru memberikan kebaikan dalam proses belajar,” ujar lulusan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Tanjungpura. 

5. Eksplorasi Pengetahuan 

Bagi Wahyudi menjadi seorang guru dituntut untuk tidak pernah berhenti belajar. Guru perlu terus mengembangkan kompetensi sesuai dengan bidang pelajaran.  “Guru tetap belajar meski sudah mengajar, sehingga dapat mengeksplorasi pengetahuan baru,” katanya pria yang sejak kecil sudah bercita-cita menjadi seorang guru.

Menurutnya, sejak menjadi guru, ia semakin meng-upgrade diri dengan pengetahuan baru, seperti menjadi penulis buku,  public speaker, trainer, Wahyudi berkontribusi pada ranah literasi,  khususnya karya penulisan seperti sajak, puisi, cerpen dan cerita fiksi yang berhasil diterbitkan.

Bagi Wahyudi lima alasan di atas menjadi dasar baginya dalam memilih profesi guru. Guru dedikatif, inovatif, dan inspiratif ini berkomitmen untuk terus menggemilangkan generasi ibu pertiwi melalui pendidikan, gagasan, tulisan, dan edukasi digital. Selamat Hari Guru Nasional.

(Fitria Dwi Astuti )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement