Prof Bus juga menyinggung relevansi dengan praktik klinis modern, berupa pengetahuan bioetika, kebijakan kesehatan serta keamanan pasien kini menjadi semakin penting, sehingga kurikulum kedokteran perlu mencakup pendidikan komprehensif mengenai perubahan regulasi ini. Semua ini untuk menghasilkan dokter siap berpraktik dalam lingkungan kesehatan baru dan lebih terstruktur.
“Karena itu PDUI harus membantu memberikan solusi, menyiapkan dokter masa depan,” ujar Prof Bus, dalam keterangannya pasca Pertemuan Ilmiah dan Mukernas XIV Perhimpunan Dokter Umum Indonesia(PDUI), Senin (14/10/2024).
Selain itu Prof Bus memandang peningkatan kualitas lulusan dokter menjadi tantangan sejalan dengan jumlah FK yang terus bertambah. Tahun ini mencapai 117 unit, naik signifikan dibandingkan tahun 2022 yang tercatat sebanyak 92 FK.
“Apa yang kita pertanyakan? Bagaimana kualitas yang diproduksi FK baru, harus sama dengan FKFK terdahulu Itu adalah tuntutannya,” kata Prof Bus.
Prof Bus mengingatkan, FK yang baru berdiri harus mampu menghasilkan lulusan dengan kualitas yang sama seperti FK yang telah lama eksis. Dengan begitu, lulusan dokter yang dihasilkan memiliki standar kompetensi minimal yang bisa memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat di Indonesia.
(Rani Hardjanti)