Benda-benda bersejarah itu juga akan dipamerkan dalam rangka pameran kembali Museum Nasional Indonesia yang akan dibuka untuk umum pada tanggal 15 Oktober.
Pameran ini disebut Hilmar tak hanya menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah itu.
"Tetapi," demikian Hilmar," juga menjadi ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budayanya."
Dia menambahkan penelitian asal-usulnya dapat meningkatkan wawasan mendalam tentang sejarah dan peran benda-benda itu dalam konteks peradaban Nusantara.
"Sehingga memungkinkan generasi saat ini dan yang akan datang untuk menghargai lebih dalam warisan budaya yang kita miliki," paparnya.
Dia lalu berharap repatriasi itu dapat memperkuat identitas budaya nasional, sekaligus simbol hubungan diplomatik yang semakin erat antara Indonesia dan Belanda.
(Feby Novalius)