Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Johan, Anak Petani asal Samosir Kuliah Gratis di UGM! Ingin Memutus Rantai Kemiskinan

Faradilla Indah Siti Aysha , Jurnalis-Jum'at, 05 Juli 2024 |11:09 WIB
Kisah Johan, Anak Petani asal Samosir Kuliah Gratis di UGM! Ingin Memutus Rantai Kemiskinan
Kisah Johan Anak Petani Kuliah Gratis di UGM (Foto: UGM)
A
A
A

Tiurma, ibunda Johan merasa senang dan bersyukur atas pencapaian anak sulungnya. Dengan mata berkaca-kaca menahan haru, ia mengungkap harapan Johan mampu menjalani kuliah dengan lancar.

Johan bisa menjalani studi dengan baik, dan setelah lulus segera mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakan dan bisa turut mengubah nasib keluarga. Dengan diterima FEB UGM, kata Tiurma, Johan bisa menjadi contoh untuk adiknya yang hendak masuk SMA.

Tak berhenti disitu, Tiurma juga memiliki keinginan putra bungsunya yang saat ini hendak masuk jenjang SMA bisa mengikuti jejak sang kakak.

“Semoga adiknya mencontoh Johan kakaknya. Kami sangat berterimakasih kepada FEB UGM yang telah menerima Johan. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami, tidak menyangka anaknya bisa lolos tanpa tes dan bisa kuliah gratis,” paparnya.

Kuliah untuk Memutus Rantai Kemiskinan

Johan bermimpi bisa kuliah sejak berada di bangku sekolah dasar. Segala proses kemudian berjalan, dan dia sangat meyakini kuliah sebagai bagian dari pendidikan menjadi jalan untuk memangkas rantai kemiskinan di keluarganya.

Tidak tanggung-tanggung dan mungkin diremehkan karena ia bermimpi bisa kuliah di UGM, salah satu universitas terbaik di Indonesia. Sekali lagi, mimpi besarnya adalah bisa kuliah di UGM. Karenanya iapun bertekad dan mengimbangi dengan berprestasi di setiap jenjang pendidikan yang dilalui.

Saat menjalani pendidikan di SD N 3 Nainggolan ia selalu menduduki peringkat pertama di sekolah. Pun saat di bangku SMP N 1 Nainggolan dan SMA N 1 Pangururan, prestasi terus berlanjut dengan selalu masuk dalam deretan peringkat atas sekolah.

Selain di bidang akademik, Johan juga berhasil mencatatkan prestasi di bidang non akademis. Diantaranya berhasil menjuarai Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) cabang Pantomim Tingkat Kecamatan Nainggolan (2017), Juara Harapan 2 Lomba Festival Kebudayaan Cabang Kriya Kabupaten Samosir (2023), dan Peraih Grade A pada Grand Final USU Student Olympiad (2023).

Sempat Pesimis

Ada keraguan dan sempat merasa pesimis saat akan mendaftar kuliah melalui jalur prestasi. Johan mengaku dihinggapi rasa ketakutan tidak lolos bersaing dengan ribuan siswa lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.

Apalagi mengingat dia hanya seorang anak dari keluarga biasa yang lahir dan besar di sebuah desa kecil. Menjalani hidup jauh dari pusat kota Medan dengan keterbatasan fasilitas.

“Diterima di FEB UGM menjadi momen yang paling membahagiakan bagi saya. Sebelumnya ada rasa pesimis dan takut tidak diterima,” ungkap Johan.

Keinginannya kuliah di UGM begitu kuat. Meski sebelum-sebelumnya Johan bercerita tidak mendapat dukungan dari kedua orang tuanya. Mereka berharap ia mengambil sekolah kedinasan yang tidak berbayar.

Lagi-lagi persoalan biaya menjadi pertimbangan orang tuanya. Tak ada cara lain buat dirinya untuk terus berusaha meyakinkan orang tuanya agar diperbolehkan mendaftar kuliah di UGM.

“Saya menjajikan mencari beasiswa agar tidak membebani. Saat itu saya bilang ke Bapak dan Mamak. Pak, Mak tenang saja pasti akan ada jalan untuk Johan, nanti akan cari beasiswa,” terangnya.

Ingin Jadi Pengusaha Bisnis Fashion

 

Memilih Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Johan ternyata memiliki mimpi mendirikan bisnis fashion. Untuk mendukung impiannya itu, sejak SMA dia memiliki catatan gemilang dalam mata pelajaran ekonomi.

Johan pun bercerita bila ia sempat bimbang di saat akan memilih program studi. Namun pada akhirnya ia memutuskan untuk mengambil prodi Ilmu Ekonomi yang dinilainya cukup menantang dengan prospek kerja yang menjanjikan.

“Puji Tuhan bisa lolos jalur SNBP. Sebenarnya tidak menyangka bisa lolos lewat jalur prestasi ini karena melihat rata-rata sekolah saya tidak termasuk jajaran sekolah favorit,” ungkapnya.

Johan pun semakin merasakan kebahagiaan karena janji mencari beasiswa kepada orang tuanya terwujud. Kenapa, karena ia dinyatakan salah satu penerima UKT 0 alias kuliah tanpa dipungut biaya hingga selesai kuliah.

Di titik inilah Johan semakin yakin betapa besarnya kekuatan doa orang tua dan kuasa Tuhan pada umatnya yang mau berusaha. “Selama kita bersama Tuhan, yakinlah kesuksesan itu akan kita dapatkan atas kuasa Tuhan,” pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement