Menambahkan warga lainnya, Risna (43) warga Sukapura juga mengaku kesulitan dengan sistem PPDB Jakarta 2024 yang serba online.
"Kurang ngerti pak bikin verifikasi dan akun untuk pendaftaran online. Dibilang di sini belum diverifikasi, jadi kita bolak-balik Sistem online sekarang lebih menyulitkan dibandingkan dengan zaman dulu masih manual," kata dia.
Sementara, dia mengaku KJP Plus yang selama ini diterima diputus secara tiba-tiba, padahal dia merasa berhak mendapatkan bantuan KJP Plus.
"Anak saya mau masuk SMPN 289 Sukapura dekat rumah. Tadi kata petugas ya kita harus menunggu verifikasi dari sekolahnya. Untuk masuk jalur zonasi wilayah. Soalnya kalau swasta mahal, kakaknya sudah swasta, apalagi saya single mom anak tiga. Mana KJP diputus. Katanya di Kartu Keluarga saya mampu. Padahal kami hidup ngontrak dan saya sudah tidak punya suami," ungkap Risna.
(Dani Jumadil Akhir)