“Dengan adanya AI ini mahasiswa jadi lebih mudah melakukan kecurangan, terlebih lagi ketika belajar secara online. Sehingga kami memperkenalkan fitur yang disebut sebagai Academic Integration Feature,” ungkap Raghav Gupta dalam wawancara dengan Okezone, Kamis (20/6/2024).
Ada 4 fitur yang dirilis Coursera sebagai upayanya untuk memperkuat integritas di lingkungan akademik. Yaitu Graded Item Locking, Time and Attempt Limits, Plagiarism Detection, dan Proctoring and Lockdown Browser.
“Fitur untuk memperkuat integritas akademik ada beberapa item yang pertama adalah Graded Item Locking, kita ingin pembelajar yang kursus di coursera itu menyelesaikan kursusnya. Yang kedua Time and Attempt Limits dimana dosen bisa membatasi jumlah ujian bisa diambil oleh mahasiswa. Yang ketiga Plagiarism Detection untuk membantu apakah tugas mahasiswa autentik atau tidak. Yang terakhir Proctoring and Lockdown Browser untuk memblokir akses eksternal agar tidak bisa menyontek,” ujarnya.
Selain memperkuat integritas, Coursera juga hadir untuk membantu meningkatkan proses pembelajaran dan evaluasi. Dalam hal ini, salah satu fitur yang diluncurkan oleh Coursera juga sudah terintegrasi dengan AI seperti ChatGPT.
“Yang pertama yaitu coaching, pembelajar bisa meminta ujian latihan sebelum ujian sebenarnya. Yang kedua AI Peer-Review, dan yang ketiga AI based-exam yaitu fitur ini akan mengecek apakah mahasiswa betul-betul memahami dengan cara wawancara dalam bentuk teks,” katanya.
Dia juga sudah memastikan bahwa fitur-fitur berbasis AI yang diluncurkan oleh Coursera sudah dikurasi kredibilitas jawabannya serta data yang tersimpan aman dari kemungkinan kebocoran data.
“Kami menggunakan ChatGPT versi privat sehingga lebih aman dan kami juga tidak menggunakan sembarang platform AI. Kami juga sudah melakukan tindakan-tindakan pencegahan sehingga datanya tidak tersebar atau bocor,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)