Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cegah Bahaya AI di Lingkungan Kampus, Caranya?

Faradilla Indah Siti Aysha , Jurnalis-Kamis, 20 Juni 2024 |20:35 WIB
Cegah Bahaya AI di Lingkungan Kampus, Caranya?
Cegah Bahaya AI di Kampus (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Penggunaan kecerdasan buatan (AI) di lingkungan kampus seperti pedang bermata dua. Ada keuntungan namun tetap memiliki risiko.

Semenjak kemunculan ChatGPT pada November 2022 lalu, kebiasaan mahasiswa mengalami perubahan khususnya dalam mengerjakan tugas.

Kemudahan yang ditawarkan oleh fitur-fitur AI membuat mahasiswa lebih rentan untuk melakukan kecurangan dalam bentuk plagiasi.

Hal tersebut menjadi sebuah kekhawatiran bagi para dosen karena mahasiswa seringkali hanya melakukan copy paste jawaban yang diberikan oleh AI tanpa adanya pemahaman yang lebih komprehensif. Ini merupakan suatu hal yang berbahaya dan mengancam kemampuan berpikir kritis dari mahasiswa.

Raghav Gupta, Managing Director - India & Asia Pacific, Coursera mengatakan, pihaknya mengerti keresahan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Pihaknya memiliki Academic Integration untuk menjawab keresahan tersebut.

“Dengan adanya AI ini mahasiswa jadi lebih mudah melakukan kecurangan, terlebih lagi ketika belajar secara online. Sehingga kami memperkenalkan fitur yang disebut sebagai Academic Integration Feature,” ungkap Raghav Gupta dalam wawancara dengan Okezone, Kamis (20/6/2024).

Ada 4 fitur yang dirilis Coursera sebagai upayanya untuk memperkuat integritas di lingkungan akademik. Yaitu Graded Item Locking, Time and Attempt Limits, Plagiarism Detection, dan Proctoring and Lockdown Browser.

“Fitur untuk memperkuat integritas akademik ada beberapa item yang pertama adalah Graded Item Locking, kita ingin pembelajar yang kursus di coursera itu menyelesaikan kursusnya. Yang kedua Time and Attempt Limits dimana dosen bisa membatasi jumlah ujian bisa diambil oleh mahasiswa. Yang ketiga Plagiarism Detection untuk membantu apakah tugas mahasiswa autentik atau tidak. Yang terakhir Proctoring and Lockdown Browser untuk memblokir akses eksternal agar tidak bisa menyontek,” ujarnya.

Selain memperkuat integritas, Coursera juga hadir untuk membantu meningkatkan proses pembelajaran dan evaluasi. Dalam hal ini, salah satu fitur yang diluncurkan oleh Coursera juga sudah terintegrasi dengan AI seperti ChatGPT.

“Yang pertama yaitu coaching, pembelajar bisa meminta ujian latihan sebelum ujian sebenarnya. Yang kedua AI Peer-Review, dan yang ketiga AI based-exam yaitu fitur ini akan mengecek apakah mahasiswa betul-betul memahami dengan cara wawancara dalam bentuk teks,” katanya.

Dia juga sudah memastikan bahwa fitur-fitur berbasis AI yang diluncurkan oleh Coursera sudah dikurasi kredibilitas jawabannya serta data yang tersimpan aman dari kemungkinan kebocoran data.

“Kami menggunakan ChatGPT versi privat sehingga lebih aman dan kami juga tidak menggunakan sembarang platform AI. Kami juga sudah melakukan tindakan-tindakan pencegahan sehingga datanya tidak tersebar atau bocor,” katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement