Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tantangan Dunia Digital, Magister Desain Bisa Atasi RI Kekurangan Akademisi Desain?

Faradilla Indah Siti Aysha , Jurnalis-Rabu, 01 Mei 2024 |09:51 WIB
Tantangan Dunia Digital, Magister Desain Bisa Atasi RI Kekurangan Akademisi Desain?
A
A
A

JAKARTA Binus University meluncurkan program studi magister baru yaitu Master of Design. Program studi ini merupakan perpaduan antara budaya, desain, teknologi, serta bisnis melalui pendekatan keberlanjutan.

Binus University mengadakan sebuah diskusi publik dalam rangka peluncuran program studi magister barunya. Dalam kesempatan tersebut, Rektor Binus University Nelly menyampaikan bahwa Binus University juga ingin turut berpartisipasi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi dunia digital yang dinamis.

“Binus University sebagai perguruan tinggi Indonesia juga ingin ikut andil dengan pendekatan yang proaktif tentu mendorong potensi dalam industri ini dengan menghadirkan program Master of Design. Program ini menawarkan pengalaman untuk memberikan pembelajaran yang diharapkan bisa menyiapkan mahasiswa yang unggul sebagai profesional kreatif di dunia yang dinamis ini,” Ujar Nelly dalam sebuah diskusi publik, Selasa (30/4/2024).

Selanjutnya, Ketua Prodi Master of Design Ferric Limano memaparkan bahwa ada tiga hal yang menjadi motivasi mereka untuk melahirkan program studi ini. Ketiga hal tersebut adalah kurangnya akademis desain di Indonesia, perkembangan ekonomi kreatif, serta transformasi dunia digital.

“Kita melihat bahwa Indonesia kekurangan akademis yang mahir (dalam desain), ekonomi kreatif yang semakin berkembang, serta adanya transformasi digital karena itu Master of Design lahir,” Ujar Ferric dalam sebuah diskusi publik, Selasa (30/4/2024).

Ia juga menambahkan bahwa dengan empat pilar yang menjadi penopang dari program studi ini, mahasiswa diharapkan dapat menjawab permasalahan global terkait dengan pembangunan berkelanjutan yang menjadi isu hangat belakangan ini.

“Kita memiliki empat pilar besar yaitu adalah keilmuan desain, teknologi, bisnis, dan juga budaya dengan mengusung konsep keberlanjutan. Dengan demikian kami harap mahasiswa dapat menjawab permasalahan global melalui sustainable development goals dengan ketiga dimensi yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tambahnya.

Terakhir, Ferric juga menjelaskan bahwa program studi ini terbuka untuk siapa saja yang tertarik dengan dunia desain. Mereka sudah menyiapkan mata kuliah khusus bagi fresh graduate yang tidak memiliki latar belakang desain namun tertarik untuk mendaftar ke program studi ini.

“Creative Industry Leadership adalah mata kuliah yang dikhususkan bagi para fresh graduate atau yang tidak memiliki pengalaman di industri kreatif supaya mereka memiliki knowledge menjadi seorang leader di industri kreatif,” ungkap Ferric.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement