JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) kembali menggelar ajang kompetisi komunikasi terbesar, PR Action 2024. Ajang ini dibuat untuk mengajak para pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk berpartisipasi dalam aktivitas kompetisi yang terdiri dari tiga jenis mata lomba, yaitu News Anchor, Public Service Advertisement: Poster, dan PR Campaign. Acara ini hadir dimulai sejak 29 Maret dan diakhiri pada 21 Mei 2024 sebagaimana untuk menjawab keinginan generasi muda dalam meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
Membuka perjalanan baru dalam berkompetisi, tentu perbekalan akan ilmu pengetahuan kian dihadirkan saat awal acara bernama Grand Opening pada 24 April lalu selama 2 jam sejak pukul 13.00 - 15.00 WIB secara Virtual Online Zoom dengan 172 partisipasi hadir dalam satu rangkaian acara. Tak sampai disitu selama Grand Opening berlangsung untuk menumbuhkan rasa pengetahuan secara lebih jauh tentang komunikasi berhasil menghadirkan narasumber dengan materi yang komprehensif.
Wakil Direktur Pendidikan Penelitian dan Kemahasiswaan Vokasi Universitas Indonesia Deni Danial Kesa memberikan apresiasi penuh saat awal pembukaan kepada seluruh jajaran penyelenggara acara dan tak lupa mengingatkan agar kompetisi ini bisa berkembang hingga kancah Internasional bahkan lebih banyak lagi peserta yang berpartisipasi.
"Kompetisi ini tidak hanya berada pada tingkat nasional saja, melainkan berkembang hingga internasional dengan peserta sebelumnya 100 orang menjadi lebih bertambah lagi," ujarnya, Selasa (30/4/2024).
Menitik selain pada ajang kompetisi PR Action 2024, upaya pemahaman persiapan komunikasi PR juga di hadirkan yang tidak hanya sebatas dimiliki, melainkan mampu diimplementasikan secara langsung. Pada kesempatan Grand Opening berhasil menghadirkan sesi talkshow oleh dua narasumber favorit adalah Ibu Tabitha Christabela Napitupulu, S. Ikom sebagai Puteri Indonesia Sumatera Utara 2023, Government Relations, TV Host, Entertainment yang cenderung berfokus pada Storynomics Budaya Batak: Strategi Government PR untuk memperkuat promosi wisata Danau Toba dan Ibu Emmy IAPR selaku Corporate Communication, Asia Pulp and Paper (APP) Group dalam hal persiapan peranan seorang praktisi PR (Public Relations).
Kebudayaan Indonesia yang sangat beragam setiap wilayah membuat Ibu Tabitha mengimplementasikan peran komunikasi PR di wilayah tanah kelahirannya dengan berbagai sektor, seperti halnya konten persuasif untuk memperkenalkan budaya, pemberdayaan perekonomian UMKM Rumah Kaca Samosir dan keanekaragaman aktivitas lainnya melalui film, sport tourism, penyelenggaraan event, serta promosi melalui kriya (fashion) dengan contohnya Lake Toba Fashion Week.
Sebagai memperkuat kebudayaan setempat, tentu strategi dan dukungan harus mampu dimiliki. Bekerja sama dengan berbagai sektor dan mengadakan kolaborasi secara terbuka membuat jauh lebih dikenal hingga ke penjuru wilayah Indonesia bahkan internasional. Berdasarkan pemaparan materi oleh Ibu Tabitha terdapat dua sektor yang harus dilakukan peran komunikasi PR yaitu lembaga pemerintah dan non pemerintah atau NGO.
Tidak berhenti disini, untuk mendukung dan melengkapi terjaganya komunikasi PR dengan kebudayaan tentu memperhatikan prinsip-prinsip yang harus dimiliki. Ibu Emmy menyebutkan terdapat empat kompetensi dasar, yaitu komunikasi, kolaborasi, kreatifitas, dan kritis dalam berpikir. Satu kepanduan kompetensi saling melengkapi akan menghasilkan keefektifan peran komunikasi PR terhadap budaya. Seiring berjalannya waktu pula komunikasi semakin modern terlihat dari jejaring penyebarannya melalui teknologi digital. Hal yang menjadi kunci untuk diperhatikan adalah kemampuan untuk memahami mengkomunikasikannya yang cenderung berbeda.
Sebagai seorang PR untuk memperkuat profesionalisme dalam komunikasi di sela-sela berakhirnya sesi talkshow Emmy juga mengingatkan kepada 5R yang harus diperhatikan, yaitu research adalah proses memperkaya informasi wawasan dengan mencari tahu sesuatu terlebih dahulu sebanyak mungkin dengan teliti dan terverifikasi, reliable yang berarti mampu diandalkan terhadap proses, reflecting yang memiliki arti mencerminkan apa yang dilakukan sesuai dan sejalan tanpa hasil berbeda, read adalah kemampuan membaca dengan mencermati secara seksama, dan terakhir (W) Rite ialah menulis dengan tingkat kepanduan terstruktur.
(Dani Jumadil Akhir)