Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Buka Puasa Pakai Kurma atau Air Dulu? Ini Penjelasan dan Urutan yang Benar Kata Dokter IPB

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 13 Maret 2024 |11:10 WIB
Buka Puasa Pakai Kurma atau Air Dulu? Ini Penjelasan dan Urutan yang Benar Kata Dokter IPB
Buka Puasa Pakai Kurma atau Air Dulu? (Foto: Healthline)
A
A
A

1. Air putih

Minumlah cairan yang cukup saat berbuka. Dianjurkan setidaknya meminum delapan gelas di antara berbuka dan sahur. Saat berbuka, alangkah baiknya bila minum 1-2 gelas.

2. Kurma dan buah-buahan segar

Kurma sebaiknya dimakan saat berbuka karena merupakan sumber energi dan juga tinggi serat, kalsium dan zat besi. Namun, dr Widya mengingatkan kalau kurma memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga tetap menjadi tidak baik bila dikonsumsi berlebihan.

“Makan kurma 3-7 butir saat berbuka merupakan jumlah yang ideal. Buah-buahan segar dapat dikonsumsi dalam jumlah cukup saat berbuka sebagai sumber energi yang ideal,” jelasnya.

3. Karbohidrat

Karbohidrat seperti nasi, roti, kentang dan sejenisnya dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil (sekitar 1/4 piring). Tidak dianjurkan makan 1 porsi penuh saat berbuka karena dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung ataupun rasa tidak nyaman di perut.

 

4. Daging dan sejenisnya

Saat berbuka, alangkah baiknya juga mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak. Hal ini akan membuat perut cepat kenyang sehingga tidak berlebihan saat berbuka.

Adapun beberapa hal yang harus dihindari saat berbuka puasa adalah mengonsumsi makanan olahan dan makanan tinggi garam. Hal ini juga disampaikan oleh dr Widya.

“Sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi saat berpuasa," ujarnya.

“Hindari juga jenis minuman yang mengandung kafein dan minuman manis seperti sirup, jus dengan gula atau susu kental manis. Jangan makan terlalu banyak saat berbuka, tetapi juga jangan makan terlalu banyak setelah tarawih,” katanya dilansir laman resmi IPB, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Dia menyarankan untuk memberikan jeda waktu minimal dua jam antara makan malam dan waktu berbaring untuk tidur malam agar tidak muncul gangguan pencernaan.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement