National Cancer Institute Amerika Serikat mengungkapkan, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik pemicu kanker. Dari sekitar 7 ribu.-an bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2 ribu di antaranya terdapat pada TAR.
Adapun, organisasi penelitian kanker independen dari Inggris, Cancer Research UK, menyebutkan bahwa nikotin bukan pemicu utama atas penyakit yang berkaitan dengan merokok, serta bukan penyebab utama kanker. Maka, persepsi yang beranggapan sebaliknya tidak benar.
“Nikotin hanya menciptakan adiksi,” tambah Prof. Amaliya.
Public Health England (PHE), yang kini dikenal sebagai UK Health Security Agency, telah mempublikasikan hasil kajian berjudul Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Products. Hasilnya, rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan mampu mengurangi paparan risiko hingga 90-95 persen lebih rendah daripada rokok. Dengan fakta itu, PHE mengatakan produk tembakau alternatif dapat membantu lebih banyak perokok beralih dari kebiasaannya.
Ann McNeill, profesor di departemen kecanduan Kings College London, mengatakan, merokok memiliki risiko kesehatan. Namun, masih banyak perokok dewasa belum mengetahui manfaat yang akan diperolehnya jika beralih ke produk tembakau alternatif.
“Mereka tidak mengetahui bahwa produk tembakau alternatif memiliki paparan risiko yang lebih rendah. Namun produk ini tidak sepenuhnya bebas risiko,” ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)