Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Nilai IQ Orang Indonesia Masih Rendah, Jauh di Bawah Rata-Rata Normal

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Selasa, 26 Desember 2023 |10:12 WIB
Ternyata Nilai IQ Orang Indonesia Masih Rendah, Jauh di Bawah Rata-Rata Normal
Nilai IQ rata-rata orang Indonesia masih rendah (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Nilai IQ orang Indonesia masih rendah. Bahkan, masih di bawah rata-rata level dunia dan rata-rata normal.

Karena itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting dengan cara mencegah lahirnya bayi stunting di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso. Dia mengatakan rata-rata IQ orang Indonesia masih tergolong rendah di level dunia.

IQ merupakan taraf kecerdasan yang digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam penalaran hingga menyelesaikan masalah. Biasanya, kemampuan ini meliputi intelektual, logika, matematis, strategis dan analisis. Sehingga pengukuran IQ juga dapat dilakukan dengan tes IQ pada kelompok usia tertentu.

“Jadi kalau kita melihat rata-rata IQ yang saya sampaikan tadi, 78,45 persen. Artinya, bahwa memang rata-rata IQ kita jauh di bawah IQ normal dan itu menjadi sebuah tantangan besar bagi kita semua di masa depan,” kata Teguh, dikutip dalam keterangan resmi BKKBN, Selasa (26/12/2023).

Lebih lanjut, dengan program penurunan stunting, pemerintah dapat lebih mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing, sebagai salah satu bentuk upaya komitmen pemerintah mempersiapkan SDM unggul, dan berdaya saing melalui pencegahan stunting, dengan menggalakkan upaya intervensi baik spesifik maupun sensitif, perbaikan gizi dan faktor-faktor lingkungan lain yang sangat berpengaruh.

 BACA JUGA:

Selain iu, dengan kualitas dan daya saing yang dilaksanakan melalui pendekatan edukasi, dan pemberian sumber protein hewani dan lain sebagainya. Maka, tentu saja dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) itu akan menjadi suatu hal yang penting.

“Karena selama 1000 HPK tersebut ada hal yang sangat menentukan yaitu pertumbuhan sel otak secara teori, bahwa pertumbuhan sel otak 80 persen itu terbentuk sampai dengan usia dua tahun,” ucap Teguh.

 BACA JUGA:

Oleh karena itu, dari hasil temuan dan rekomendasi yang diberikan, diharapkan hal ini bisa menjadi suatu dialog interaktif untuk mengupas tuntas tentang bagaimana penjagaan stunting, dalam mempersiapkan SDM generasi emas di masa mendatang, dan berdaya saing.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement