JAKARTA - Kapan terakhir kali kalian menulis sambung? Atau justru tidak dipelajari lagi? Tentunya, bagi kamu generasi Z hampir tidak pernah atau bahkan tidak bisa menulisnya. Di sejumlah negara, menulis sambung mulai dikembalikan lagi ke sekolah.
Menulis sambung merupakan salah satu pelajaran yang akan kita dapatkan saat kelas TK ataupun SD kelas 1 hingga 3. Kini, penggunaannya sangat jarang ditemui di beberapa sekolah. Tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah perlu menulis sambung ditiadakan, atau justru dikembalikan?
Menurut publikasi Missouri Independent dalam laman WNBF, Minggu (3/12/2023) mereka menerbitkan artikel mengenai menulis sambung. Di dalam publikasi tersebut tertulis bahwa ada 20 negara yang masih mewajibkan menulis sambung di sekolah. Selebihnya, negara lainnya tidak mewajibkannya, tetapi mendorongnya tanpa paksaan.
BACA JUGA:
Tentu saja, para pendidik di seluruh negeri ini mendukung dan ada juga yang menentang pengajaran menulis sambung ini. Morgan Polikoff, seorang profesor pendidikan d University of Southern California mengatakan "Tidak banyak bukti bahwa menulis sambung ini penting. Jika kamu akan menghabiskan waktu untuk beberapa indikasi komunikasi tertulis, keterampilan menulis keyboard lebih penting,” katanya.
Beberapa respons pembaca mendukung untuk menulis sambung. Tak sedikit juga bahwa mereka akan tetap berpegang kepada penulisan keyboard.
"Betul, anak anak perlu belajar, bukan untuk dipaksa," ucap Lonnie Z.
"Dokumen penting pun dalam sejarah negara kita tertulis sambung. Ajari itu dan pelajari itu," ucap Keith H.
BACA JUGA:
"Setidaknya belajar membaca atau menghitung dasar dulu," ucap Bill S.
(Marieska Harya Virdhani)