JAKARTA - Peneliti University of Washington mengembangkan robot yang tidak membutuhkan baterai dan mampu menghasilkan sendiri energi yang dibutuhkannya.
Biasanya, kebanyakan robot membutuhkan baterai yang dayanya melemah seiring waktu, sehingga muncul masalah kinerja dan limbah lingkungan.
Lalu bagaimana cara robot ini bekerja?
Robot kecil ini pas untuk diletakkan di ujung jari Anda, tetapi jangan terkecoh oleh ukuran robot Millimobile ini, karena robot ini tidak membutuhkan sistem energi tersendiri seperti baterai.
“Ada fotodioda berupa sensor kecil yang mampu mendeteksi cahaya pada setiap sudutnya, jadi dioda ini mampu bergerak ke gradient cahaya terbesar dan menemukan sumber energinya sendiri," kata Kyle Johnson, salah seorang pencipta robot Millimobile ini.
Robot ini pada dasarnya bisa beroperasi terus menerus dan mengambil energi cahaya sekitarnya, seperti gelombang cahaya atau radio, tanpa membutuhkan baterai yang menyebabkan limbah elektronik.
Tim University of Washington ini mengkhususkan penelitiannya dalam penggunaan bahan yang ramah lingkungan guna mengembangkan elektronik skala kecil termasuk tetikus computer yang bisa terurai secara biologis. Juga origami (burung dari kertas) microflier dilengkapi sensor pengumpul data yang dapat berubah bentuk ketika terbang guna menyesuaikan arahnya.
Semua alat-alat ini dibuat dengan tangan, yang menurut salah seorang penciptanya Vincente Arroyos bisa menguji kesabaran tim ketika harus bekerja dengan pinset di bawah sebuah mikroskop.
“Bidang elektronik sudah saya gemari sejak kecil. Tetapi bekerja pada skala sekecil ini adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan,” jelasnya.
Professor di University of Washington Vikram Iyer mengatakan, pihaknya memiliki semua peralatan untuk membuat prototip sendiri, termasuk sistem micromachining (membuat mesin mikro/kecil) yang kami gunakan untuk membangun sirkuit dan mikroskop, serta alat solder yang perlu untuk merakitnya.
Robot ini ukurannya sebesar keping mata uang satu sen dan bisa mengangkut beban tiga kali beratnya sendiri.
“Kami berharap menemukan cara agar robot-robot kecil ini bisa bekerja bersama guna melaksanakan tugas yang rumit, seperti memantau area industri atau melacak materi pencemar lingkungan," kata Zachary Englhardt, mahasiswa S3 di University of Washington seperti dilansir VOA Indonesia.
Tim ini juga berharap dapat menerapkan teknologi pergerakan yang bebas baterei ini pada alat-alat medis dan eksplorasi antariksa
(Dani Jumadil Akhir)