JAKARTA - Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) melihat perubahan signifikan penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) berkat nyamuk Wolbachia. Yogyakarta merupakan kota pertama di Indonesia yang mengimplementasikan teknologi nyamuk wolbachia dalam pengendalian demam berdarah atau DBD.
Pengajar dan peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Adi Utarini mengatakan setelah nyamuk aedes aegypti wolbachia dilepas di Yogyakarta ternyata memberikan hasil yang signifikan. Kejadian dengue lebih rendah 77%.
BACA JUGA:
“Dan angka rawat inap turun 86 persen, hasil terbaru fogging bisa berkurang sebesar 83 persen," ujarnya dalam webinar bertajuk ”Mengatasi DBD dengan Wolbachia”, Jumat (24/11/2023).
Prof Uut menambahkan dari hasil tersebut pihaknya membandingkan dengan kecenderungan kejadian dengue di kota Yogyakarta pada 30 tahun sebelumnya. Dan ia melihat kejadian dengue saat ini angkanya terendah dari masa 30 tahun lalu.
BACA JUGA:
"Bukti ini menguatkan penelitian di Yogyakarta dan hasil ini menjadi rekomendasi di WHO in Vector Control Advisory Group (VCAG) dengan rekomendasi who dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ini juga menyampaikan rekomendasinya ke Kemenkes sehingga secara keseluruhan baik tahapan penelitian maupun implementasi," jelasnya.