JAKARTA - Bercocok tanam atau berkebun pasti membutuhkan media tanah. Siapa sangka, kamu bisa menanam di bulan, lho! Benarkah?
Dikutip dari Science Times, Selasa (21/11/2023) ini, Yitong Xia ilmuwan dari China Agricultural University, Beijing, China menemukan sebuah cara agar manusia bisa bercocok tanam di bulan. Justru, bercocok tanam di Bulan diyakini akan sangat mendukung kegiatan eksplorasi di Bulan dalam jangka waktu panjang. Pasalnya mengirimkan makanan dari Bumi ke Bulan bukanlah perkara yang mudah dan sangat memakan waktu.
Berbeda dengan gagasan sebelumnya, mengirimkan unsur pupuk dalam jumlah besar ke Bulan, Yitong Xia dan rekan-rekan peneliti lain justru memanfaatkan mikroba yang ada di Bumi. Mereka yakin mikroba tersebut bisa mengubah lapisan Bulan sama dengan lapisan Bumi yang bisa digunakan untuk menanam tumbuhan.
BACA JUGA:
"Kami mengeksplorasi metoda mikroba untuk mengubah tanah Bulan menjadi substrat budidaya tanaman," ujar Yitong Xia.
Metode Penelitian
Dalam penelitian tersebut Yitong Xia meneliti lima spesies bakteri yang ditaruh di sebuah tanah yang disimulasikan mirip dengan lapisan Bulan. Sampel tanah yang mirip dengan lapisan Bulan itu kemudian dicampur dengan masing-masing mikroba yang sudah tercampur dengan kaldu masing.
BACA JUGA:
Selama 21 hari mereka kemudian meneliti perubahan yang terjadi di sampel tanah. Dari situ terlihat para peneliti menemukan bahwa tiga spesies mikroba bisa meningkatkan jumlah fosfor di tanah buatan itu dengan berkala lebih dari dua kali lipat. Setidaknya itu bisa dilakukan dalam waktu 10 hingga 21 hari.
Jadi bisa dikatakan mikroba membantu membuat tanah menjadi lebih asam dengan melepaskan fosfor dari senyawa yang terperangkap di dalamnya. Kondisi itu diyakini sangat ideal dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
BACA JUGA:
Hal itu mereka buktikan lagi dengan mencoba menanam Nicotiana benthamiana, kerabat tembakau, di tanah buatan itu. Hasilnya selama 24 hari tanaman tersebut sudah mulai tumbuh. Menariknya lagi tanaman yang ditanam di tanah bulan simulasi dengan tiga mikroba selama 18 hari memiliki batang dan akar yang lebih panjang setelah pertumbuhan enam hari.
"Di masa depan, para peneliti berencana untuk mencampurkan bakteri ini dengan alga atau kompos untuk melihat bagaimana mereka dapat lebih meningkatkan pertumbuhan tanaman," kata Yitong Xia.
(Marieska Harya Virdhani)