2. Kecopetan
Agus sedang naik pesawat terbang untuk menjamu tamunya dari luar negeri. Sesampainya di Amerika Serikat, temannya dari AS mengulurkan tangannya ke luar jendela seraya berkata,
Teman AS: “Kita sedang berada di New York.”
Agus: “Kok bisa tahu?”
Teman AS: “Ini karena puncak Patung Liberty bisa saya pegang.”
Saat sampai di Perancis, temannya dari Perancis mengulurkan tangannya ke luar jendela dan berkata,
Teman Perancis: “Kita sedang berada di Paris.”
Teman Agus lainnya: “Kok bisa tahu?”
Teman Perancis: “Alasannya adalah karena puncak Menara Eiffel bisa saya pegang.”
Sesampainya di Indonesia, Agus mengulurkan tangannya ke luar jendela dan berkata,
Agus: “Kita sedang berada di Tanah Abang.”
Teman Agus lainnya: “Kok bisa tahu?”
Agus: “Ini karena jam tangan saya dicopet orang.”
3. Orang Pelit
Kakek Pengemis: “Nak, berilah sedekah, Nak,” pinta pengemis itu.
Anak Muda: “Tolong kembalikan lima ribu itu, Kakek,” katanya.
Kakek Pengemis: "Ini, Nak, kembaliannya"
Anak Muda: “Kakek, kok kembaliannya sembilan ribu, itu terlalu banyak”
Kakek:"Oh, tidak apa-apa, Nak. Anggap saja saya sedang bersedekah."
4.Kursi DPR
Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.
Agam: “Beni, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”
Beni: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”
Agam: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”
Beni: “Hmm… kursi apa, ya?”
Agam: “Jawabannya adalah kursi DPR!”
Beni: “Lho, kok begitu?”
Agam: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”
Beni: “Oh, iya, betul juga.”
5. Pentingnya Pendidikan
Di suatu hari, seorang warga negara yang cerdas tak sengaja bertemu dengan seorang politikus terkenal di sebuah acara.
Warga: “Apa pendapat Bapak tentang sistem pendidikan di negeri ini yang perlu diperbaiki?”
Politikus menjawab: “Pendidikan kita saat ini sudah sangat baik. Saya sendiri adalah produknya dan lihatlah seberapa sukses saya sekarang,”
Warga itu tersenyum dan berkata: “Tentu, Pak. Namun, saat Bapak lulus sekolah, kelas ‘Etika dalam Politik’ belum diajarkan,”
Demikian 5 contoh teks anekdot sindiran lucu.
(Rina Anggraeni)