JAKARTA - Kamu merasa jijik dengan kotoran burung? Apakah bahaya untuk kesehatan jika tercemar dengan kotoran burung? Viral salah satu netizen mempertanyakan dampak kotoran burung pada kesehatan di media sosial dan mengaitkannya dengan penyakit tuberkulosis (TBC).
Ahli Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang juga Dokter Spesialis Paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) menjelaskan kuman tuberkulosis terdapat di udara, bukan terdapat di hewan seperti burung merpati apalagi kotorannya. Kalaupun ada, dr Erlina mengatakan itu merupakan sebagian dari kuman, yang biasanya menimbulkan penyakit lain.
BACA JUGA:
“Mungkin juga ada jamur di kotoran burung merpati tersebut,” kata dr Erlina, dikutip dalam akun X miliknya @erlinaburhan, Selasa (7/11/2023).
Menurutnya, spora jamur histoplasma capsulatum dapat menyebabkan histoplasmosis. Spora jamur tersebut bisa ditemukan pada kotoran burung, sedangkan Histoplasmosis sendiri dengan Tuberkulosis gejala juga mempunyai kemiripan, namun tetap ada perbedaan.
BACA JUGA:
Selain itu histoplasmosis juga akan terjadi bila seseorang menghirup spora dan akan mempengaruhi paru-paru. Spora ini tidak menular ke orang lain tetapi bisa saja terjangkit lebih dari sekali. Karena jamur histoplasma banyak tersebar di tanah yang lembab terutama pada tempat yang terdapat banyak kotoran burung seperti di kandang.
“Sedangkan tuberkulosis penyebaran kumannya lewat udara. Pasien TB harus hati-hati saat bersin maupun batuk agar tidak menginfeksi orang lain,” ucap dr Erlina.
BACA JUGA:
Kemiripan gejala yang dimaksudkan yaitu adanya demam, batuk, dan sakit dada pada penderita. Sehingga walaupun tidak disebabkan oleh tuberkulosis tetapi dr Erlina menyarankan agar tetap berhati-hati untuk yang memiliki peliharaan burung.
(Marieska Harya Virdhani)