JAKARTA - Riwayat pendidikan para tokoh di balik hadirnya Sumpah Pemuda menarik untuk diketahui para pemuda masa kini. Sumpah Pemuda jadi salah satu momen dimana pemuda sangat berpengaruh dalam menyatukan Nusantara menjadi bangsa Indonesia.
Di balik terlaksananya Kongres Pemuda I dan II hingga muncul Ikrar Sumpah Pemuda di dalamnya, tidak lepas dari peran para pemuda yang intelek dan sadar akan bangsa Indonesia yang semula masih terbatas berkumpul sesama suku sebenarnya harus bersatu.
Para pemuda di balik lahirnya Sumpah Pemuda ini mengenyam pendidikan di zaman kolonial Belanda. Sulitnya akses pendidikan pada zaman itu tidak melunturkan semangat mereka dalam menuntut ilmu.
BACA JUGA:
Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (28/10/2023), berikut ini merupakan riwayat dan jejak pendidikan para tokoh Sumpah Pemuda yang berasal dari beberapa organisasi pemuda dan pelajar seluruh penjuru Nusantara.
Tokoh Sumpah Pemuda
1. Mohammad Yamin
Tokoh dibalik lahirnya Sumpah Pemuda satu ini merupakan kelahiran Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus 1903. Yamin menguasai berbagai diantaranya bahasa Yunani, Latin, Kaei. Berikut ini jejak pendidikan Yamin:
- Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang, Sumatera Selatan
-Sekolah Menengah Pertanian di Cisarua, Bogor
-Sekolah Dokter Hewan di Bogor
-Algemene Middelbare School (AMS) di Yogyakarta
-Recht Hoge School (RHS) di Jakarta, mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Sarjana Hukum).
BACA JUGA:
2. Wage Rudolf Soepratman
WR Soepratman lahir di Jatinegara, Jakarta pada 9 Maret 1903. Namanya mulai dikenal saat masuk ke dunia jurnalistik dan menjadi wartawan surat kabar Kaoem Moeda dan Sin Po. Selama menjadi wartawan, ia banyak berkenalan dengan tokoh pergerakan nasional dan akhirnya mendapat kesempatan memainkan Indonesia Raya dengan biolanya. Berikut riwayat pendidikan W.R Soepratman:
-Frobelschool (sekolah taman kanak-kanak) di Jakarta,
-Tweede Inlandsche School (setara SMP)
-Lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (ujian untuk calon pegawai rendahan)
-Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).
3. Amir Syarifuddin Harahap
Amir Syarifuddin adalah salah satu tokoh Sumpah Pemuda yang akhirnya ikut terjun ke pemerintahan menjadi menteri di era Soekarno. Ia lahir pada 27 April 1907 di Medan, Sumatera Utara. Berikut ini adalah riwayat Pendidikan Amir Syarifuddin:
-Europeesch Lagere School (ELS) di Medan
-Europeesch Lagere School (ELS) di Sibolga
-Leiden University, Belanda
-Recht Hoge School (RHS) di Jakarta.
4. Soenario Sastrowardoyo
Soenario adalah salah satu tokoh yang jadi pendiri organisasi Pemuda Indonesia. Ia lahir di Madiun, 28 Agustus 1902. Perannya dalam kongres Sumpah Pemuda menjadi penasehat dan pembicara di pidato terakhir kongres. Dalam riwayat pendidikannya, Sunario adalah seorang yang gemar belajar khususnya di bidang hukum, berikut adalah riwayat pendidikan Sunario:
-Pendidikan Kanak-Kanak di Madiun, Jawa Timur
-Europeesch Lagere School (ELS) di Madiun
-Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
-Recht Hoge School (RHS) di Jakarta
-Leiden University, Belanda dengan gelar Meester in de Rechten.
5. Soegondo Djojopoespito
Soegondo lahir pada 22 Februari 1904 di Tuban, Jawa Timur. Ia adalah ketua organisasi Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia (PPPI) yang juga ketua Kongres Pemuda II. Ia juga menjadi Kepala Sekolah Taman Siswa dan menjadi pengajar hingga wartawan paruh waktu. Berikut riwayat pendidikan Soegondo:
-Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
-Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
-Algemene Middelbare School (AMS)
-Recht Hoge School (RHS) di Jakarta.
6. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid lahir di Malang, 29 Mei 1962. Ia sangat berperan di Kongres Pemuda II yakni menjadi wakil ketua. Ia juga merupakan ketua organisasi Jong Java. Dikenal aktif di dunia pendidikan, berikut riwayat pendidikan Djoko Marsaid:
-Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) atau sekolah calon pegawai
-Leiden University, Belanda
-Rektor Universitas Hasanuddin (1957)
-Kepala Inspeksi Pendidikan Ekonomi di Jakarta (1960)
-Guru Besar Biasa (Tetap) Fakultas Hukum Universitas Airlangga
-Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (1961)
-Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (1962).
7. Sarmidi Mangoensarkoro
Sarmidi adalah tokoh yang bergerak di bidang pendidikan. Ia lahir pada 23 Mei 1904 di Surakarta, Jawa Tengah. Perannya di Kongres Pemuda sebagai pembicara di bidang pendidikan. Berikut merupakan riwayat pendidikannya:
-Sekolah Ongko Loro, Surakarta
-Sekolah Teknik Prinses Juliana School (ST-PJS), Yogyakarta
-Sekolah Guru Arjuna, Jakarta
-Recht Hoge School (RHS) di Jakarta
-Pengajar di HIS Budi Utomo
-Pengajar di HIS Marsudi Rukun
-Pendiri Taman Siswa di Jakarta.
8. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk
R.C.L Senduk lahir di Minahasa, Sulawesi Utara pada 1904. Ia merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam Kongres Pemuda dengan perannya sebagai pembantu rapat. Jejak karirnya di politik tidak banyak, namun dirinya adalah seorang dokter yang nasionalis dan beberapa kali mengikuti gerakan pemuda. Berikut riwayat pendidikan R.C.L Senduk yang tercatat:
-School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA)
-Pendiri Palang Merah Indonesia (PMI).
9. R. Katjasungkana
Katjasungkana lahir di Madura, Jawa Timur pada 24 Oktober 1908. Perannya dalam Sumpah Pemuda menjadi salah satu penggerak dan inisiator dan menjadi sekretaris pada kongres pertama. Ia juga pendiri dari organisasi Jong Indonesie. Berada di lingkup keluarga yang aktif di dunia pendidikan, berikut adalah riwayat pendidikannya:
-Algemene Middelbare School (AMS) di Solo
-Recht Hoge School (RHS) di Jakarta
-Pengajar di Taman Siswa, Yogyakarta
-Pendiri Yayasan Pertiwi Poetera di Singaraja, Bali
-Penyusun Kamus Kecil Istilah Bahasa Indonesia.
10. Johannes Leimena
Johannes adalah seorang dokter yang berperan pada Sumpah Pemuda. Ia lahir di Ambon, Maluku, pada 6 Maret 1905. Ia merupakan salah satu tokoh Jong Celebes yang juga pelopor berdirinya Puskesmas di Indonesia. Berikut riwayat pendidikannya:
-Ambonsche Burgerschool (ABS) di Ambon
-Europeesch Lagere School (ELS)
-Paul Krugerschool (setara SD)
-Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
-School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA)
-Geneeskundige Hoogeschool te Batavia (GHS), sekolah lanjutan Kedokteran.
BACA JUGA:
11. Mohammad Rochjani Su’ud
Rochjani Su'ud lahir di Jakarta pada 1 November 1906. Ia adalah salah satu tokoh Sumpah Pemuda yang berperan sebagai panitia Kongres Pemuda II dan pembantu dalam kongres. ia merupakan perwakilan dari organisasi Pemoeda Kaoem Betawi. Riwayat pendidikannya yakni pernah bersekolah di Recht Hoge School (RHS) di Jakarta dengan gelar Sarjana Hukum.
12. Theodora Athia Salim
Dolly Salim lahir pada 26 Juli 1913. Ia merupakan pelantun pertama lagu Indonesia Raya pada Kongres Pemuda II, bersama dengan iringan biola dari W.R Soepratman. Ia adalah anak dari tokoh pergerakan nasional, H. Agus Salim. Semasa hidup, ia dan adik-adiknya tidak pernah mengenyam pendidikan formal di sekolah. Ia mendapatkan pendidikan langsung dari sang Ayah, Agus Salim di rumah. Haji Agus Salim yang tidak setuju dengan sistem pendidikan Kolonial Belanda. Maka dari itu Agus Salim dikenal sebagai pelopor sistem pendidikan homeschooling.
(Marieska Harya Virdhani)