Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Contoh Puisi Sumpah Pemuda yang Gelorakan Semangat Merah Putih

Arsitta Dwi Pramesti , Jurnalis-Sabtu, 28 Oktober 2023 |07:10 WIB
5 Contoh Puisi Sumpah Pemuda yang Gelorakan Semangat Merah Putih
Contoh puisi Sumpah Pemuda (Foto: Okezone)
A
A
A

 

JAKARTA - Pada 28 Oktober 2023 akan diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari bersejarah akan kebangkitan pemuda ini patut dirayakan dan diapresiasi oleh segenap bangsa, terutama generasi muda. Terdapat berbagai cara untuk memeriahkan hari bersejarah ini, salah satunya dengan membagikan puisi terkait Hari Sumpah Pemuda.

Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (27/10/2023), berikut beberapa contoh puisi tentang Sumpah Pemuda yang dapat kamu bagikan!

 BACA JUGA:

1. Jika Kau Pemuda

karya Peri Sandi Huizche

 

Jika kau merasa pemuda

ruang gerakmu seharusnya merdeka!

tanpa ada rekayasa penguasa

apalagi pengusaha yang mengiming-imingi

berkarya-merdeka di perusahaannya

Sebab apa?

sebab kau hanya jadi sapi perah belaka!

Lalu jika kau merasa sudah jadi

pemuda yang sesungguhnya dan

punya alasan nyata untuk kebutuhan

tak bisa dihindarkan, yaitu

uang

Mungkin yang perlu dipertimbangkan

adalah kelangsungan masa depan!

karena uang tak menjamin kesejahteraan

yang ada hanya kesenjangan

Pemuda,

Lawan sistem rekayasa perbudakan

merdekakan masa depan rakyat

dari sistem yang hanya menguntungkan

penguasa dan pengusaha!

Merdekalah!

2. Prajurit Jaga Malam

karya Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?

Pemuda-pemuda yang lincah tua-tua keras,

Bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya

Kepastian

Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu….

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

 BACA JUGA:

3. Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini

karya Taufiq Ismail

Tidak ada pilihan lain

Kita harus berjalan terus

Karena berhenti atau mundur

Berarti hancur

Apakah akan kita jual keyakinan kita

Dalam pengabdian tanpa harga

Akan maukah kita duduk satu meja

Dengan para pembunuh tahun yang lalu

Dalam setiap kalimat yang berakhiran

“Duli Tuanku?”

Tidak ada lagi pilihan lain

Kita harus berjalan terus

Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan

Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh

Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara

Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama

Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka

Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan

Dan seribu pengeras suara yang hampa suara

Tidak ada lagi pilihan lain

Kita harus

Berjalan terus.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement