JAKARTA - Satuan pendidikan vokasi ikut meramaikan runaway Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang berlangsung di ICE BSD, Sabtu (20/10/2023). Para perancang busana muda dari SMK, Institut Seni, Universitas hingga Akademi ambil peran dalam memamerkan hasil kreasi mereka di acara tersebut.
Pendidikan vokasi mengharuskan siswa turun langsung ke lapangan untuk merasakan langsung industri yang sedang didalami. Hal ini turut jadi tindak nyata dari kurikulum merdeka yang mengharuskan siswa lebih aktif dalam belajar di luar kelas.
Dalam pagelaran busana Jakarta Muslim Fashion Week 2024, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Perdagangan membuka peluang bagi para pelajar dan mahasiswa vokasi, khususnya yang ada di bidang desain mode busana dan fashion.
"Jadi kita tindak lanjut implementasi kurikulum merdeka, ini salah satunya. Mereka bisa belajar dari banyak hal di luar sekolah. Jadi akan dilanjutkan (kolaborasi JMFW dengan vokasi)," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbudristek, Kiki Yuliati dikutip Minggu (21/10/2023).
Pagelaran tahunan busana muslim ini jadi tahun kedua kolaborasi Kemdikbudristek, diikuti oleh 12 satuan pendidikan termasuk SMK, Institut Seni, Universitas, dan Akademi. Masing-masing memamerkan 5-6 busana dengan total 170 busana dari kolaborasi Kemdikbudristek dengan satuan pendidikan yang terlibat di JMFW 2024.
Terlibat 142 pendidikan vokasi yang ikut kurasi hasil karya dari anak didik mereka, kemudian di seleksi hingga ditetapkan 12 finalis yang tampil di JMFW 2024. Angka yang naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya ini jadi bukti meningkatnya antusias para pelajar untuk ikut andil di acara ini.
Para desainer dari Institut Seni dan Budaya Indonesia Bandung mengungkapkan antusias mereka sebagai mahasiswa yang menjadi bagian dari wujud merdeka belajar oleh Kemdikbudristek.
BACA JUGA:
"Pembuatan batik (busana) di Batik Sekar Ayu Tuban dalam rangka Studi Independen Kampus Merdeka,” kata Dinda Nursaidah, mahasiswi prodi D4 Tata Rias dan Busana ISBI Bandung.
"Karena kita sudah punya karya, terus ada acara ini juga jadi (pihak) prodi memilih kita jadi perwakilan (di JMFW)," kata Adistia Rahmana Putri, mahasiswi ISBI Bandung yang juga jadi desainer perwakilan.
Karya yang mereka pamerkan memadukan budaya lokal dengan unsur batik tulis yang dibuat ketika mengikuti program Kampus Merdeka. Selain itu, terdapat unsur gaya modern yang memadukan headphone sebagai ciri khas aksesoris yang dipakai model di runaway.
(Marieska Harya Virdhani)