MALUKU - Sebanyak lebih dari 2.400 guru dari berbagai jenjang di wilayah kepulauan Maluku siap menerapkan Kurikulum Merdeka. Mereka selama ini mengajar di wilayah terpencil atau 3T. Perangkat teknologi menjadi tantangan.
Mereka mengikuti lokakarya "Pekan Serial Pembelajaran Inovatif Kurikulum Merdeka Bersama Komunitas Belajar bagi Guru di Wilayah 3T Maluku. Lokakarya diselenggarakan atas kerja sama komunitas Kami Pengajar bersama dengan Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (BKHM Kemendikbudristek).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Nunuk Suryani berharap guru-guru bisa memiliki budaya dan semangat belajar dan berbagi, baik melalui komunitas maupun secara mandiri dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Adanya keterbatasan sumber daya, logistik, dan juga biaya untuk dapat menghadirkan pelatihan yang merata di seluruh Indonesia menjadi tantangan peningkatan kapasitas guru oleh pemerintah. Namun, dengan dukungan teknologi, Kemendikbudristek menghadirkan alat bantu yang dapat mendekatkan para guru dengan sumber belajar dan memberi kemudahan untuk membentuk komunitas belajar dengan sejawatnya.
BACA JUGA:
"Kami membayangkan bahwa kalau semua guru di Indonesia memiliki kesempatan belajar yang sama melalui Platform Merdeka Mengajar, maka pendidikan kita akan jauh lebih maju karena para guru terus belajar dan beradaptasi untuk memberikan pembelajaran yang terbaik kepada murid-muridnya," kata Nunuk dalam keterangan tertulis kepada Okezone, Senin (16/10/2023).
Dia optimistis, ketika semakin banyak guru yang mendapatkan peningkatan kompetensi, maka akan semakin banyak murid di seluruh Indonesia yang senang belajar. "Ketika hal seperti ini terus terjadi dengan konsisten, maka pada akhirnya kita bisa menyetarakan pendidikan di seluruh nusantara. Inilah sesungguhnya tujuan akhir dari guru dan tenaga kependidikan yang berdaya dan berkarya dalam pembelajaran," ujar Nunuk.
Jaringan Internet Jadi Tantangan
Dalam diskusi dengan peserta, Nunuk mengapresiasi semangat guru-guru di wilayah terdepan dan terluar seperti di Kepulauan Maluku yang terus semangat memberikan pelayanan terbaik kepada muridnya dengan segala keterbatasan. Kemendikbudristek saat ini tengah menyiapkan paket pembelajaran melalui Platform Merdeka Mengajar yang dapat dimanfaatkan para guru secara luring (offline). Sehingga keterbatasan akses internet tidak menjadi kendala bagi para guru-guru, seperti para peserta lokakarya yang berada di kepulauan Maluku, untuk terus belajar, berkarya, dan berkolaborasi untuk meningkatkan kapasitasnya.
BACA JUGA:
"Saat ini Ditjen GTK sedang mengembangkan Awan Penggerak. Jadi, nanti akan ada versi offline Platform Merdeka Mengajar. Nanti ibu dan para guru lain yang sekolahnya di daerah yang tidak ada jaringan internet dapat menggunakan Awan Penggerak ini melalui chromebook yang sudah diterima," kata Nunuk.
Kemendikbudristek, kata Nunuk, akan terus mengembangkan Platform Merdeka Mengajar, tidak hanya sebagai platform konten pembelajaran, tetapi juga sebagai ekosistem untuk peningkatan kualitas guru yang juga berkesinambungan dengan peningkatan karir profesional sebagai seorang guru. "Selain itu, yang tak kalah krusial, kita akan terus memperkaya konten-konten yang dibutuhkan guru dalam mengajar dan mendorong guru dan komunitas belajar guru agar memiliki semangat belajar dan berbagi," katanya.