JAKARTA - Para ahli terus meneliti kehidupan lain selain di Bumi. Mereka penasaran kapan akan menemukan bukti keberadaan alien dengan sederet tanda-tanda yang sudah banyak ditemukan.
Dilansir dari BBC, Senin (9/10/2023), Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA baru-baru ini mendeteksi petunjuk menggiurkan mengenai kehidupan di sebuah planet di luar tata surya kita – dan masih banyak lagi dunia yang bisa dilihat. "Kita hidup di alam semesta yang tak terbatas, dengan bintang dan planet yang tak terbatas. Sudah jelas bahwa kita bukanlah satu-satunya makhluk cerdas di luar sana," kata Prof Catherine Heymans, dari Astronom Kerajaan Skotlandia.
"Kita sekarang memiliki teknologi dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan apakah kita sendirian di alam semesta," katanya.
Kini teleskop dapat menganalisa atmosfer planet-planet yang mengelilingi bintang-bintang jauh, mencari bahan kimia yang – setidaknya ada di Bumi – hanya bisa diproduksi oleh organisme hidup. Prof Nikku Madhusudhan dari Institut Astronomi di Universitas Cambridge yang memimpin penelitian tersebut berkata bahwa jika petunjuk tersebut benar, maka hal ini "secara radikal akan mengubah cara berpikir kita tentang pencarian kehidupan".
"Jika kita menemukan tanda-tanda kehidupan di planet pertama yang kita pelajari, hal ini akan meningkatkan kemungkinan bahwa kehidupan adalah hal biasa di alam semesta," ucapnya.
Dia memperkirakan dalam waktu lima tahun akan terjadi "transformasi besar" dalam pemahaman kita tentang kehidupan di alam semesta. Akan tetapi, sekuat apapun Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA, dia memiliki keterbatasan.
Ukuran Bumi dan kedekatannya dengan Matahari memungkinkan teleskop untuk mendukung kehidupan. Namun JWST tidak akan mampu mendeteksi planet jauh seukuran Bumi (K2-18b adalah delapan kali lebih besar) atau sedekat bintang induknya, karena silaunya cahaya tersebut.
BACA JUGA:
Jadi, NASA merencanakan Habitable Worlds Observatory (HWO) yang dijadwalkan pada tahun 2030-an. Dengan menggunakan pelindung matahari berteknologi tinggi, alat ini meminimalkan cahaya dari bintang yang dikelilingi oleh sebuah planet.
Artinya, HWO akan bisa melihat dan mengambil sampel atmosfer planet yang mirip dengan planet kita. Teleskop Sangat Besar (ELT) milik European Southern Observatory yang akan diluncurkan pada akhir dekade ini akan berada di darat dan menatap langit sebening kristal di gurun Chile.
Teleskop tersebut memiliki cermin terbesar dari semua instrumen yang dibuat, dengan diameter 39 meter, sehingga bisa melihat atmosfer planet dengan lebih detail dibandingkan sebelumnya. Ketiga teleskop penganalisis atmosfer ini menggunakan teknik yang telah digunakan oleh ahli kimia selama ratusan tahun untuk membedakan bahan kimia di dalam material dari cahaya yang dipancarkan.
Teleskop-teleskop ini begitu luar biasa kuatnya sehingga bisa bekerja hanya dengan tusukan kecil cahaya dari atmosfer sebuah planet yang mengorbit sebuah bintang, yang jaraknya ratusan tahun cahaya.