Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Ciptakan Kulit Buatan, Solusi Bekas Luka Bakar

Tangguh Yudha , Jurnalis-Jum'at, 06 Oktober 2023 |22:15 WIB
Peneliti Ciptakan Kulit Buatan, Solusi Bekas Luka Bakar
Ada kulit buatan yang diciptakan oleh para ilmuwan (Foto: Gizmodo/Wake Forest Institute)
A
A
A

JAKARTA - Peneliti menciptakan terobosan untuk menciptakan kulit buatan. Caranya dengan menggunakan printer 3D. Terobosan ini dapat membantu orang pulih sepenuhnya dari luka bakar yang serius.

Dibandingkan kulit buatan yang dibuat dengan teknologi lainnya, kulit bioprinting digadang-gadang memiliki karakteristik yang mirip dengan kulit asli. Sehingga bisa mempercepat proses penyembuhan luka dari sebelumnya.

Melansir dari Gizmodo, Jumat (6/10/2023), dalam percobaan dengan tikus dan babi, para peneliti menemukan kulit ciptaan mereka jauh lebih memuaskan, dengan jaringan parut yang lebih sedikit dari biasanya. Hasilnya pun berbeda dengan cangkok kulit yang memindahkan kulit yang tidak rusak dari tempat lain ke lokasi cedera, yang mana dengan metode ini biasanya tampilan alami kulit asli dengan cangkokan akan berbeda.

Para peneliti di Wake Forest Institute for Regenerative Medicine percaya bahwa mereka mungkin dapat menggunakan teknik pencetakan 3D untuk menciptakan struktur mirip jaringan yang lebih natural. Dijelaskan, bioprinting menggunakan kombinasi sel hidup, nutrisi, dan bahan biologis lainnya untuk mereplikasi jaringan. Dalam hal ini, tim mampu membuat kulit bioprint menggunakan keenam jenis sel kulit utama.

 BACA JUGA:

Ini dicampur dengan hidrogel khusus yang bertindak sebagai bio-tinta. Campuran yang dihasilkan tampak menyerupai kulit manusia dengan ketebalan penuh, lengkap dengan ketiga lapisan kulit yang kompleks. Melalui percobaan pada hewan, kulit yang dicetak secara bioprint berhasil mendorong pertumbuhan cepat pembuluh darah baru dan jaringan yang tampak lebih sehat dibandingkan dengan metode cangkok kulit.

“Penyembuhan kulit yang komprehensif adalah tantangan klinis yang signifikan, mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dengan pilihan yang terbatas,” kata Anthony Atala, direktur Wake Forest Institute for Regenerative Medicine.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement