Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Wisudawan Terbaik UINSA, Raih Gelar Doktor IPK 3,9

Masdarul Khoiri , Jurnalis-Sabtu, 19 Agustus 2023 |18:40 WIB
Kisah Wisudawan Terbaik UINSA, Raih Gelar Doktor IPK 3,9
Wisudawan gelar doktor terbaik UINSA raih IPK 3,91 (kanan) (Foto: Masdarul Khoiri/UINSA)
A
A
A

SURABAYA - Sosok Eric Kurniawan dinobatkan menjadi wisudawan terbaik jenjang S3 Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya periode 104. Eric Kurniawan berhasil lulus dengan IPK 3,91 dalam program Ekonomi Syariah.

Selama ini Eric merupakan Branch Manager Bank Syariah Indonesia (BSI). Meski memiliki aktivitas yang super padat menjadi Branch Manager di BSI, aktif di lembaga sosial nasional menjadi Ketua Dewan Pengurus LAZ LMI, dan aktivitas lainnya, Eric tetap bisa menjalankan perannya dengan gigih. Berkat kegigihannya itulah Eric, sapaan akrabnya, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.Menurutnya, prestasi itu merupakan prestasi bersama.

“Bersyukur karena prestasi ini merupakan pencapaian yang tidak serta merta prestasi pribadi. Ada doa orang tua, guru, istri, anak, dan para kolega," katanya, Sabtu (19/8/2023).

Tantangan Bekerja Sekaligus Kuliah

Eric bercerita bahwa bekerja dan kuliah bukan sesuatu yang tidak mungkin dijalankan bersamaan, melainkan sangat bisa. Hanya saja perlu mengatur waktu yang tepat, manajemen baik, dan dukungan keluarga. Meski demikian kondisi pembelajaran secara daring saat pandemi Covid-19 kala itu menjadikannya sedikit lebih mudah.

"Tantangannya itu saat semua amanah dihadapkan dengan deadline dan semuanya harus tuntas dengan baik. Tapi karena pembelajaran saat Covid-19 secara online jadi bisa belajar di manapun dan tidak harus di kampus,” ucapnya.

"Yang lebih sulit tentu saja saat menyelesaikan disertasi. Harus mencari data, mengolah data, menelaahanya, kemudian membandingkan dengan disertasi sebelumnya, jarang istirahat, waktu malam harus terus bergelut dengan data dan secepat mungkin merampungkannya, karena paginya sudah harus bekerja lagi," tutur salah satu wisudawan tercepat diangkatannya tersebut.

 BACA JUGA:

Pria asal Banyuwangi yang saat ini berumur 40 itu mengawu bahwa menyelesaikan doktor di usia 40 tidaklah mudah. Perlu kerja ekstra untuk mereview setiap pembelajaran yang diberikan dosen,

"Terlebih saya ini seorang praktisi, bukan akademisi. Ilmu-ilmu di dunia pekerjaan, terkadang sedikit berbeda dengan teori di bangku kuliah, akhirnya saya perlu membaca ulang teori-teori yang digunakan untuk menunjang pembelajaran," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement