Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Komunitas Selam Upacara Bendera di Bawah Air demi Lestarikan Cagar Budaya, Ada 48 Penyelam

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 17 Agustus 2023 |18:14 WIB
Komunitas Selam Upacara Bendera di Bawah Air demi Lestarikan Cagar Budaya, Ada 48 Penyelam
Penyelam ikut mengibarkan bendera di bawah air demi menjaga cagar budaya (Foto: Kemendikbudristek)
A
A
A

JAKARTA - Sebanyak 48 penyelam bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelam dan melakukan upacara bendera di bawah air merayakan HUT ke-78 RI. Melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama satuan Brimob Polda Bali, mereka melaksanakan upacara pengibaran bendera yang diselenggarakan di dua lokasi yang saling terintegrasi di darat, di Puri Madha Dive Resort; dan di bawah air, di area karamnya kapal USAT Liberty, perairan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. 

Pelaksanaan peringatan Hari Kemerdekaan di Bawah Air dilaksanakan untuk mengingatkan kembali bahwa sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari perjuangan mempersatukan kepulauan Nusantara.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan kegiatan ini adalah bagian sejarah dan demi pelestarian cagar budaya yang harus dilestarikan.

Upacara pengibaran Bendera Merah Putih di bawah air dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2023 dilaksanakan di Tulamben, Bali pada Kamis (17/8/2023). Dengan Komandan Satuan Brimob Polda Bali, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Firdaus Wulanto, yang bertindak sebagai inspektur upacara di bawah air. Melibatkan 48 penyelam yang terbagi menjadi 3 barisan, yaitu barisan 17, barisan 8, dan barisan 23 yang melambangkan 17 Agustus 2023. 

 BACA JUGA:

Upacara bawah air diikuti oleh kolaborasi antar satuan Brimob Polda Bali bersama 17 komunitas penyelam pemerhati tinggalan budaya bawah air perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia. 17 Komunitas penyelam itu Celebes Dive, Komunitas Sea Soldier, Sentra Selam Jogja, Komunitas Selam Gorontalo, Ghapura Dive Raja Ampat, Manado Freediving, Arkeologi Bawah Air HIMA Universitas Gadjah Mada, PB POSSI Bidang Arkeologi Bawah Air, Emas Diving Club (EDC), Rafflesia Bengkulu Diving Centre, Kelompok Penyelam Arkeologi (KOMPAK) Gwen Dive Belitung, Polairud Polda Jambi, Komunitas Selam di Bangka, dan Komunitas Selam di Belitung serta Komunitas Selam Adespin.

Area upacara bawah laut terletak pada kedalaman 6 meter tepat di depan situs kapal USAT Liberty. Tiang bendera setinggi 17 meter (menyimbolkan tanggal 17), dibuat dengan proporsi 6 meter di bawah laut dan 11 meter di atas permukaan laut. Rangkaian teknis ini menggambarkan semangat mengharumkan nama bangsa dari dasar laut hingga ke angkasa.

"Ini untuk mengenalkan tinggalan cagar budaya bawah air sangatlah penting karena kelangsungan cagar budaya bawah air di masa mendatang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat," tutur Hilmar dalam keterangan resmi kepada Okezone, Kamis (17/8/2023).

462 Warisan Budaya Bawah Air

Di perairan Indonesia, terdeteksi 462 titik warisan budaya bawah air berupa kapal, pesawat, keramik, senjata, dan aneka peninggalan bersejarah lain. Dari jumlah itu, baru 145 titik yang berhasil disurvei Direktorat Jenderal Kebudayaan, dan hanya sedikit tinggalan arkeologi yang mendapatkan penanganan.

Ada kendala yang dihadapi oleh para arkeolog yang bergelut di bawah air. Misalnya kekurangan tenaga ahli, adanya pemburu harta karun, biaya yang mahal, kurangnya pengetahuan, serta adanya aktivitas mikro dan makroorganisme yang mengancam keberadaan Cagar Budaya.

 BACA JUGA:

“Untuk mengoptimalkan pengelolaan cagar budaya bawah air dengan baik, Direktorat Jenderal Kebudayaan akan mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengajak para penyelam profesional mengenal, memahami dan ikut melestarikan Cagar Budaya Bawah Air. Jadi kami undang para komunitas selam, sekali lagi mudah-mudahan kita dapat bekerja sama dengan semua pihak untuk mengelola warisan budaya bawah air,” tutur Hilmar.

Kegiatan ini menjadi momentum langkah bersama melakukan penguatan Ekosistem Pelestarian Warisan Budaya Bawah Air. Pemerintah sebagai penyusun kebijakan dan fasilitator akan bergerak bersama masyarakat khususnya pecinta dan profesional di bidang bawah air untuk memajukan kebudayaan.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement