Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

20 Contoh Teks Eksplanasi Singkat Berbagai Tema dan Struktur Lengkap

Bertold Ananda , Jurnalis-Jum'at, 11 Agustus 2023 |16:53 WIB
20 Contoh Teks Eksplanasi Singkat Berbagai Tema dan Struktur Lengkap
Contoh Teks Eksplanasi (Foto: Freepik)
A
A
A

10. Contoh Kesepuluh Tema Sejarah

Sejarah Kabupaten Bandung

- Pernyataan Umum:

Awal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

Sebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di Tatar Priangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.

Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya, yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di Dayeuhkolot.

Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda,”Deandels”. Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Daendels yang mendapat julukan "Mas Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati Tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini.

- Penjelasan Struktur:

Terlihat jelas teks di atas menjelaskan sejarah perkembangan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada paragraf pertama bisa kamu baca mengenai awal pemerintahan dari Kabupaten Bandung, yang termasuk ke dalam struktur Pernyataan Umum.

Di paragraf-paragraf selanjutnya, teks menjelaskan peristiwa demi peristiwa yang terjadi selama perkembangan Kabupaten Bandung, mulai dari berdirinya hingga periode-periode selanjutnya. Ini merupakan bagian dari struktur

- Urutan Sebab Akibat:

yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Berdasarkan contoh ini, peristiwa yang dijelaskan adalah sejarah perkembangan sebuah kabupaten.

11. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sejarah

Sejarah Kabupaten Bandung

- Pernyataan Umum:

Awal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

Sebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman. Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di Tatar Priangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.

Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda. Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih. Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya, yaitu Sungai Citarum. Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di Dayeuhkolot.

Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang. Pemindahan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda,”Deandels”. Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu. Pada saat itu Daendels yang mendapat julukan "Mas Galak" tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati Tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini.

- Penjelasan Struktur:

Terlihat jelas teks di atas menjelaskan sejarah perkembangan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pada paragraf pertama bisa kamu baca mengenai awal pemerintahan dari Kabupaten Bandung, yang termasuk ke dalam struktur Pernyataan Umum.

Di paragraf-paragraf selanjutnya, teks menjelaskan peristiwa demi peristiwa yang terjadi selama perkembangan Kabupaten Bandung, mulai dari berdirinya hingga periode-periode selanjutnya. Ini merupakan bagian dari struktur

- Urutan Sebab Akibat:

yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Berdasarkan contoh ini, peristiwa yang dijelaskan adalah sejarah perkembangan sebuah kabupaten

12. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sosial

Kemiskinan

- Pernyataan Umum:

Kemiskinan merupakan sebuah kondisi dimana masyarakat memiliki penghasilan yang terlalu rendah sehingga kebutuhan pokok sehari – harinya tidak bisa terpenuhi.

Keperluan pokok tersebut mencangkup makan dan minum, pendidikan, serta tempat tinggal.

Biasanya, masyarakat miskin ini tinggal pada berbagai tempat semacam kolong jembatan, gubuk / pinggiran sungai.

Tak jarang juga masyarakat miskin ini juga tak segan untuk membangun rumah sendiri di atas tanah milik negara.

Kemiskinan ini ada di seluruh dunia, terutama pada beberapa negara berkembang contohnya Indonesia.

- Urutan Sebab Akibat:

Adapun beberapa faktor yang menimbulkan kemiskinan, seperti keterbatasan pemenuhan keperluan sehari – hari serta perlengkapan pendidikan.

Di samping itu, perbudakan, musibah, bangkrut serta struktur sosial juga turut andil menjadi faktor penyebab dari kemiskinan.

Perilaku menjadi dominasi dan struktur sosial yang tak seimbang juga bisa dijadikan penyebabnya.

Tak hanya itu saja, gengsi dari perilaku konsumtif serta pengeluaran uang yang tak sesuai dengan pemasukan juga masuk ke dalamnya.

Faktor struktur sosial ini cenderung mengarah pada masalah turun temurun dari keluarga. Sementara mementingkan keinginan daripada keperluan adalah akar dari perilaku gengsi.

Sebenarnya telah banyak usaha yang digencarkan oleh pemerintah dan masyarakat guna mengatasi masalah kemiskinan.

Contohnya dalam pendidikan gratis, menaikkan upah minimum kerja, tempat tinggal harga terjangkau, serta memperluas lapangan pekerjaan.

Dan yang pasti usaha – usaha itu juga harus selalu didukung dengan perilaku yang menghindari gengsi, dan menghambur – hamburkan uang, menabung serta membantu orang sekitar.

Dengan demikian, kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam mengatasi kemiskinan dapat berjalan.

- Interpretasi

Jika kita mau menerima serta bersyukur atas apa yang telah dimiliki, seharusnya tidak ada lagi kemiskinan di negara Indonesia.

Berbagai sifat buruk yang telah disebutkan di atas memang harus segera dihilangkan.

Pemerintah serta masyarakat juga sama – sama berperan penting untuk menghilangkan masalah kemiskinan di Indonesia

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement