Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Atdikbud dan AITSL Bahas Peluang Guru Indonesia Mengajar di Sekolah Australia

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Selasa, 25 Juli 2023 |12:19 WIB
Atdikbud dan AITSL Bahas Peluang Guru Indonesia Mengajar di Sekolah Australia
Atdikbud dan AITSL bicarakan peluang guru Indonesia untuk dapat mengajar di sekolah Australia. (Atdikbud KBRI Canberra)
A
A
A

JAKARTA – Guru merupakan salah satu profesi yang menjanjikan di Australia. Peluang menjadi guru di Australia sangat terbuka baik untuk lulusan dari universitas Australia maupun dari luar Australia, termasuk lulusan dari universitas di Indonesia. Yang terpenting, calon guru harus memenuhi persyaratan yang ditentukan untuk bisa memperoleh izin mengajar di sekolah Australia.

Hal tersebut terungkap saat Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra melakukan kunjungan kerja dan berdiskusi dengan pimpinan Australia Institute for Teaching and School Leadership (AITSL) di Victoria, Australia pada Senin (24/7/2023). Dalam kunjungan tersebut, Atdikbud Mukhamad Najib diterima Chief Executive Officer (CEO) AITSL, Mark Grant dan tiga staf yang berhubungan dengan asesmen keterampilan dan mobilitas guru.

Dalam diskusi terungkap, banyak sekolah di Australia membutuhkan guru, termasuk guru bahasa Indonesia. Namun, seringkali sekolah kesulitan memperoleh guru, khususnya guru bahasa Indonesia. Menurut Atdikbud Najib, salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengisi kekurangan guru bahasa Indonesia di Australia adalah dengan mengirim guru dari Indonesia.

“Di Indonesia kita memiliki program studi Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), sehingga sangat tepat jika mereka bisa mengajar di Australia. Permintaannya ada, penyedianya juga ada, tinggal bagaimana memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh pemerintah Australia. Saya yakin lulusan fakultas pendidikan kita mampu memenuhi persyaratan untuk bisa menjadi guru di Australia,” ujar Najib, dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Atdikbud sangat mendorong agar guru-guru BIPA bisa mengajar di Australia, baik dalam kerangka program mobilitas guru yang waktunya singkat ataupun menjadi guru tetap di sekolah-sekolah Australia. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi guru yang bersangkutan, bagi sekolah di Australia maupun bagi pengembangan bahasa Indonesia di Australia secara keseluruhan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement