Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Latar Belakang Pendidikan Wantimpres Djan Faridz yang Baru Dilantik Jadi Wantimpres

Destriana Indria Pamungkas , Jurnalis-Senin, 17 Juli 2023 |12:41 WIB
Latar Belakang Pendidikan Wantimpres Djan Faridz yang Baru Dilantik Jadi Wantimpres
Dzan Faridz(Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Begini latar belakang pendidikan Wantimpres Djan Faridz yang baru saja dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Senin (17/7/2023) di Istana Negara, Jakarta.

Politikus PPP tersebut dilantik sebagai Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) bersama dengan Gandi Sulistiyanto dalam sisa masa jabatan periode 2019-2024 berdasarkan Keputusan Presiden 63P Tahun 2023.

Lantas, bagaimana dengan latar belakang pendidikan Wantimpres Djan Faridz?

Merangkum dari berbagai sumber, mantan Menteri Perumahan Rakyat era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diketahui pernah mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD St. Fransiskus pada 1957-1963.

Setelah lulus dari sekolah dasar, pria kelahiran 5 Agustus 1950 ini pun melanjutkan pendidikannya ke SMP Kanisius pada 1963 dan lulus pada 1966. Djan Faridz pun lulus dari sekolah tersebut dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 2 Jakarta pada 1966-1969.

Putra dari pasangan Mohammad Djan dan Aisha Djan ini akhirnya lulus dari bangku SMA dan memutuskan untuk menempuh pendidikan tinggi. Djan Faridz pun memilih untuk berkuliah di Universitas Tarumanegara dengan mengambil jurusan arsitektur.

Meski memiliki latar belakang pendidikan arsitektur, Djan Faridz rupanya mengawali kariernya sebagai pengusaha dengan membuka bengkel las. Lambat laun, Djan Faridz akhirnya memberanikan diri untuk membuka usaha bahan bangunan.

Suami Nini Widjaja ini pun memberanikan diri untuk mendirikan PT Dizmatra Powerindo pada 1996 atau dua tahun sebelum era reformasi. Djan Faridz pun berhasil mendapatkan proyek bersama PT Pertamina.

Karena kiprahnya di dunia bisnis terbilang apik, Djan Faridz pun masuk sebagai anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI). Selain itu, ia juga bergabung dengan organisasi Islam Nahdhatul Ulama (NU).

Lima tahun setelah bergabung dengan NU atau tepatnya pada 2009, Djan Faridz diberi kesempatan untuk menduduki posisi bendahara NU Jakarta. Tak berselang lama, ia ditunjuk sebagai wakil Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jakarta.

Kariernya dalam dunia politik bahkan terus menanjak. Pada era kepemimpinan Presiden SBY, Djan Faridz berkesempatan untuk menjadi Menteri Perumahan Rakyat. Ia juga sempat menjadi sorotan karena Indonesia Corruption Watch (ICW) sempat menandainya perihal proyek pembangkit listrik pada 2000 silam.

(RIN)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement