Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Heboh Nikuba Dilirik Italia, BRIN: Bukan Ferrari atau Ducati

Tangguh Yudha , Jurnalis-Jum'at, 14 Juli 2023 |18:57 WIB
Heboh Nikuba Dilirik Italia, BRIN: Bukan Ferrari atau Ducati
(Foto : MPI/Tangguh Yuda)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Haznan Abimanyu, menanggapi kehebohan Nikuba, alat yang digadang-gadang bisa mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor. Menurutnya, nikuba tidak benar-benar dilirik oleh pabrikan otomotif kondang asal Italia seperti Ferrari dan Ducati.

Dalam konferensi pers di kantor BRIN, Jumat (14/7/2023), Haznan menerangkan, sebenarnya Aryanto Misel yang merupkan sosok di balik nikuba datang ke Italia karena mendapat undangan dari salah satu mitra BRIN yang tidak disebutkan namanya. Mitra tersebut merupakan perusahaan yang berasal dari Indonesia.

"Ini terkait mitra kami. Menurut pengakuan mitra kami yang juga membiayai Misel, ini bukan pabrikan Italia ternama yang mengundang, bukan Ferrari atau Ducati. Tapi mitra kami yang membawa untuk mempresentasikan teknologinya ke sana, yang merupakan perusahaan motor listrik Indonesia," ucap Haznan.

Ia melanjutkan, sampai saat ini faktanya belum ada yang mau membeli nikuba karya Aryanto Misel. Meskipun telah dipresentasikan di Italia, tidak ada yang tertarik untuk membeli alat penuh kontroversi itu. Hal ini berbanding terbalik dengan klaim yang disampaikan Aryanto Misel.

"Misalnya Ferrari, kalau mau beli silakan. Tapi kan kenyataannya tidak mau. Seperti di Italia kemarin, tidak ada yang mau," kata Haznan.

Sebagaimana diketahui, dikabarkan Aroyanto Misel telah diundang oleh perusahaan otomotif ternama asal Italia untuk mempresentasikan temuannya. Digembar-gemborkan alat penuh kontroversi itu berhasil menarik perhatian dunia, meskipun banyak nada kontra di dalam negeri.

Kabarnya, alat untuk menggerakkan mesin motor itu bakal dijual seharga Rp15 miliar ke perusahaan otomotif asing. Namun sampai berita ini dimuat, Aryanto Misel belum mengonfirmasi apakah sudah ada pihak yang melakukan pembelian nikuba tersebut atau belum. Ia malah cenderung kecewa dengan kunjungannya ke Italia.

Aryanto Misel dikabarkan merasa pihak perusahaan kurang menghargai hasil penemuannya karena hanya ingin ilmunya tanpa memberikan kompensasi. Di Italia ia hanya diminta memaparkan temuannya secara lengkap tanpa mendapat imbalan apapun, yang dicurigainya sebagai praktik pencurian ide.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement