Selanjutnya adalah kategori KRAI, ITS turun dengan robot Risen. Meskipun terdapat banyak halangan teknis, Tim Risen tetap gigih berhasil mengamankan gelar juara harapan. Sementara, meskipun tidak juara di Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Tim Vi-Rose dengan robotnya Nina dan Zifa berhasil mendapatkan gelar Desain dan Artistik Terbaik.
Kedua robot tari tersebut mengenakan pakaian adat untuk tarian Gambang Semarang. Tim Vi-Rose ITS mendesain pakaian robot ini dengan baju biru dikombinasikan rok batik yang disesuaikan ukuran robot mereka. Selain itu, juga ditambahkan kain coklat sehingga robot Vi-Rose tampak seperti penari sesungguhnya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di ajang KRI 2023 ini juga dilombakan kategori Kontes Robot Bawah Air Indonesia. Di kategori yang baru kali pertama ada ini, ITS diwakili oleh Tim Banyubramanta yang berhasil meraih juara harapan. Robot Naru karya Tim Banyubramanta menunjukkan kelihaiannya melewati rintangan di permukaan air. Dengan inovasi robot yang ditunjukkan tersebut, Tim Banyubramanta ITS juga berhasil mendapatkan penghargaan Underwater Robot Pioneer Award.
Koordinator Pembina Tim Robotika ITS Muhtadin ST MT meyakini bahwa Tim ITS telah memberikan usaha yang terbaik. Meskipun tidak dapat mempertahankan juara umum, Muhtadin tetap memberikan semangat dan masukan pada para tim terhadap performanya maupun robotnya.
“Mereka sudah melakukan apapun yang mereka bisa, sebagai pembimbing saya hanya bisa memberikan saran dan meyakinkan mereka agar bisa menjadi lebih baik ke depannya,” tutur dosen Departemen Teknik Komputer ini.
Dengan keberhasilan peraihan beberapa juara di KRI 2023, membuktikan mahasiswa ITS masih terampil dalam menciptakan robot yang canggih. Direktur Kemahasiswaaan ITS Dr Imam Abadi ST MT yang turut menyaksikan pertandingan menyampaikan kebanggaannya terhadap Tim Robotika ITS.
“Saya bangga karena mahasiswa ITS mampu terus mengembangkan bakat mereka di dunia robotik ini,” ungkapnya.
(Awaludin)