Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Meski Sudah Menjadi Bintang, Putri Ariani Tetap Rendah Hati di Sekolah

Erfan Erlin , Jurnalis-Rabu, 07 Juni 2023 |20:42 WIB
Meski Sudah Menjadi Bintang, Putri Ariani Tetap Rendah Hati di Sekolah
A
A
A

Ayah menambahkan, karena menyandang tuna netra maka Putri memang tidak bisa berjalan sendiri dan membutuhkan bantuan temannya. Ketika habis diantara orang tuanya di sekolah, aktivitas di sekolah dibantu teman-temannya.

"(Itu) Bergantian. Tak hanya 1-2 anak saja yang bantu,"terangnya.

Ketika di Orkestra dia juga sebagai player biasa dan tidak pernah menonjolkan diri dengan tetap sebagai pemain flute sama seperti pemain yang lain. Dan walaupun dalam orkresta ada penyanyinya, namun dia tidak pernah meminta jadi penyanyi Meskipun berprestasi di bidang itu.

Menurut Agus, Putri adalah pribadi yajgb bisa menempatkan diri. Dan hal tersebut sudah pernah disampaikan ke dirinya. Di mana dia bisa menempatkan diri, ketika di sekolah dia sebagai siswa, termasuk di orkestra.

Agus mengaku sangat sering bertemu dengan kedua orangtuanya, 2-3 hari sekali. Dari pertemuan dan pengamatannya itulah, Agus beranggapan jika Putri sudah tidak lagi memikirkan keterbatasan fisik. Di tahapan menganggap netranya sebagai keterbatasan itu sudah lewat.

"Tahapannya sekarang memberi motivasi. Sudah beres dengan dirinya. Dia berkarya, bikin lagi, dan kompoaisinya sendiri. Puluhan juta yabg menyaksikan. Dan itu patut ditiru,"tandasnya.

Agus menambahkan Putri berada di Amerika Serikat tepatnya di Los Angeles sejak bulai Mei yang lalu. Dia sudah berada di LA Sekitar 7-10 hari dan itu semua atas izin sekolah. putri memiliki prinsip antara akademis dan kompetensi di luar akademis yang harus harmoni.

"Putri tidak pernah berprinsip Demi satu mengorbankan yang lain, nanti tak harmonis,"tambahnya.

Hal ini membuat Agus bersyukur karena

Putri menyadari harus mengikuti pembelajaran secara akademi di sekolah harus juga stabil. Sehingga walaupun di luar negeri namun Putri tetap mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Apalagi saat ini cukup banyak cara belajar.

Menurutnya, sekolah memang memfasilitasi siswa untuk mengembangkan bakatnya. Seperti yang terjadi pada Putri, di mana dia mengmbil spesifikasi instrumen Flute sehingga mempelajari instrumen mayor itu sebagai pelajaran wajib.

Tetapi pembelajaran kompetensi, sekolah memberikan ruang seluas luasnya. Putri diberi ruang atau kesempatan mengekspose kemampuan di luar instrumen mayornya Flute dan itu bisa apa saja. Dan ini tidak terjadi pada Putri Ariani saja karena siswa yang lain juga begitu.

"Dia (Putri) memiliki kompetensi lebih dari satu. Cita-citanya memang ingin jadi super star,"terangnya

(Khafid Mardiyansyah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement