JAKARTA - Diurut tukang pijat adalah hal yang biasa. Tapi, bagaimana rasanya jika dipijar ular?
Ular phyton atau sanca dikenal sebagai kelompok ular yang memeras tubuh mangsanya, sampai tidak dapat bernapas lagi. Setelah mangsanya mati, ular sanca mulai menelan dengan membuka rahangnya.

Kenapa di India Banyak Ular? Ini AlasannyaÂ
Hal ini memungkinkan sang ular untuk mengkonsumsi mangsa besar Namun kenapa ular ini dijadikan tukang pijat?
Tapi ada tidak perlu khawatir tentang hal ini selama anda dipijat. Biasanya ular-ular ini diberi makan 30 menit sebelum terapi.
 BACA JUGA:
Rahang mereka pun ditutup selama durasi pijat. Ular sepanjang kurang lebih 3 meter dengan berat sekitar 8 kilogram merayapi punggung anda.
Gerakan ular diyakini menawarkan sensasi pijat luar biasa. Licinnya ular menginduksi rasa takut pelanggan, melepaskan adrenalin ke dalam tubuh.
Sebuah riset tahun 2011 menemukan, peningkatan adrenalin ini mempengaruhi metabolisme tertentu. Termasuk pelepasan asam laktat dari oto dan pemecahan lipid (lipolisis). Demikian dikutip dari DW.
Ada kemungkinan bahwa pijat juga mempengaruhi psikologis pelanggan, di mana adrenalin yang terbangun selama pihak berpuncak pada rasa lega setelah itu selesai dilakukan.
Jadi pelanggan merasa rileks. Beberapa orang yang pernah merasakannya mengaku sebelumnya takut ular. Sehingga pijat ini juga digunakan sebagai terapi untuk meredam rasa takut tersebut.
Ada juga orang yang memang mencari sensasi mengerikan. Mereka sengaja mencari aktivitas horor, misalnya dipijat ular. Kegiatan ini memicu hormon dopamin neurotransmitter, yang diproduksi ketika merasa tegang.
Follow Berita Okezone di Google News