Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menguak Penyebab Gempa Dahsyat Turki, Apa Benar karena Garis Patahan?

Fatmawati , Jurnalis-Minggu, 19 Februari 2023 |06:28 WIB
Menguak Penyebab Gempa Dahsyat Turki, Apa Benar karena Garis Patahan?
Gempa Turki. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Gempa sudah beberapa mengguncang Turki. Sering dikatakan bahwa alasan di balik seringnya gempa di Turki adalah keberadaan sejumlah garis patahan di wilayah tersebut. Namun, apa itu garis patahan dan apa hubungannya dengan gempa?

Kenapa bisa begitu?

“Secepat kukumu bertumbuh, itulah seberapa cepat lempeng (tektonik) bergerak,” kata Dr Jessica Hawthorne, profesor di Departemen Ilmu Bumi, Universitas Oxford, Inggris, dilansir dari BBC.

Dirinya merujuk pada sekitar 16 patahan batu besar yang disebut dengan lempeng tektonik yang jika digabung, membentuk lapisan terluar bumi.

Dr Hawthorne mempelajari cara kerja gempa bumi dan menjelaskan bagaimana mereka terhubung dengan garis patahan.

“Patahan adalah titik di mana dua lempengen saling bergesekan satu sama lain, jadi di satu sisi ada satu bidang keras dan di sisi lain ada satu bidang keras juga dan mereka saling berpapasan,” jelas seismolog itu.

Meskipun lempengan-lempengan itu bergerak relatif sangat pelan (biasanya hanya beberapa sentimeter per tahun), sebuah gerakan mendadak atau gelinciran dapat menghasilkan muatan energi besar.

Energi tersebut membuat batu retak dan menyebabkan gempa bumi.

Fenomena ini terjadi lumayan dekat dengan permukaan bumi, karena bebatuan panas yang letaknya lebih dekat dengan pusat bumi sifatnya kental dan sering berubah bentuk seperti cairan, jelas Dr Hawthorne.

“Untuk sebuah gempa bumi, diperlukan suatu tempat yang memiliki kegagalan gesekan. Artinya, segala sesuatunya harus cukup rapuh untuk benar-benar pecah dengan cepat,” kata dia.

Gempa seringkali terjadi di perbatasan antara lempengan tektonik (walaupun ada beberapa pengecualian yang tersembunyi dalam benua).

Memang, lebih dari 80% dari kasus gempa besar terjadi di sekitar Lautan Pasifik, di area yang dijuluki “Ring of Fire” (Cincin Api Pasifik), di mana lempengan Pasifik ditekan ke bawah oleh lempengan-lempengan di sekitarnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement