JAKARTA - Sebagai mahasiswa penerima beasiswa partially funded di Jepang serta seorang konten kreator edukasi, Zahid Azmi Ibrahim pastinya memiliki strategi tersendiri dalam mengelola keuangan.
Melalui video yang diunggah kali ini, Zahid akan menunjukkan berapa banyak rata-rata biaya yang dihabiskan selama seminggu di negara matahari terbit tersebut.
Video ini juga berguna untuk siapapun yang memiliki rencana untuk mencari beasiswa ke Jepang dan penasaran terhadap biaya kehidupan di negara maju.
Tak hanya itu, video ini juga berguna bagi siapapun yang tertarik untuk terjun ke dunia kreatif atau freelancing dan melihat apakah income yang didapatkan sustainable untuk menjalani gaya hidup tertentu sebagai mahasiswa di Jepang.
Saat ini, Zahid masih wajib tinggal di asrama kampus dengan biaya 49.000 yen atau sekitar Rp 5,8 juta setiap bulannya.
Pengeluaran di hari pertama yaitu hari Minggu, Zahid melakukan belanja groceries.
Untuk belanja ini, Zahid biasa melakukannya dalam 2 minggu sekali dengan biaya sekitar Rp 750.000, sehingga belanja groceries setiap minggunya menghabiskan Rp 375.000, serta biaya transportasi sebanyak Rp 40.000.
Zahid juga menyempatkan diri untuk membeli makanan ringan yang menghabiskan biaya Rp 67.000.
Di hari kedua, Zahid hanya mengeluarkan biaya untuk membeli buku bacaan seharga Rp 200.000.
Untuk hari kedua ini, Zahid tidak ada pengeluaran untuk membeli makan, sebab Zahid memasak sendiri dengan bahan-bahan yang sudah dibeli sebelumnya.
Begitu juga di hari ketiga dan keempat. Di hari ketiga, Zahid hanya mengeluarkan biaya untuk membeli makan di kantin kampus dengan biaya sebesar Rp 60.000.
Sedangkan di hari keempat, Zahid hanya mengeluarkan biaya untuk membeli susu dan keju seharga Rp 68.000.
Di hari kelima, Zahid mengeluarkan biaya untuk membeli susu dan roti tawar seharga Rp 42.000.
Ia juga menyempatkan diri untuk mengerjakan pekerjaan part time-nya sebagai student suporter dengan bayaran yang lumayan oke sehingga bisa menutupi biaya yang dihabiskan Zahid di cafe tersebut.
Setelah itu, Zahid kemudian menghabiskan waktunya di sebuah co-working space dan membeli pretzel serta croissant dengan harga total sebesar Rp 63.000.
Kemudian untuk pengeluaran di hari keenam, Zahid melakukan laundry dengan biaya Rp 24.000 untuk mencuci baju.
Setelah itu, ia mengeluarkan biaya sebanyak Rp 80.000 untuk tiket kereta ke sebuah kota, lalu biaya sebesar Rp 40.000 untuk membeli makanan.
“Nah, ketika kita lagi stop di masjid, kadang kita juga beramal. Nah di situ juga ada pengeluaran dengan jumlah yang disembunyikan,” ujar Zahid.
Kemudian di hari ketujuh, Zahid membeli kopi di kantin kampus seharga Rp 12.000.
Sepulangnya, Zahid kembali membeli roti, pisang, serta susu dengan total harga sekitar Rp 60.000.
Untuk biaya langganan aplikasi-aplikasi penunjang pekerjaan serta hiburan, dalam satu minggunya Zahid dapat menghabiskan biaya sekitar Rp 190.000.
Tak hanya itu, dengan tim YouTube yang ia miliki, Zahid juga harus membayar gaji para timnya yaitu sebesar Rp 450.000 hingga Rp 1.500.000.
Dengan daftar pengeluaran per minggu tersebut, Zahid membuat kategori sebagai berikut:
- Tempat tinggal sebesar Rp 1.450.000
- Makanan sebesar Rp 719.000
- Langganan aplikasi sebesar Rp 190.000
- Transportasi sebesar Rp 160.000
- Payroll tim sebesar Rp450.000- Rp1.500.000
Sehingga total pengeluaran Zahid per minggu sebesar Rp 3-4 juta.
Buat yang penasaran dengan penjelasan lebih lengkapnya, langsung aja cek videonya hanya di YouTube Channel Zahid Ibrahim, ya! Yuk, siap-siap kuliah di Jepang!
(Natalia Bulan)