"Jarak yang cukup jauh. Ketiga tidak ada program bahasa Inggris di kampus kampus di Indonesia, sehingga itu cukup menyulitkan untuk mahasiswa dari Uni Eropa," tuturnya.
"Ini sebuah tantangan juga untuk Uni Eropa karena jumlah mahasiswa dari Uni Eropa, yang belajar di Indonesia lebih sedikit, daripada jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar ke Uni Eropa," tambahnya.
Ke depan, kesepakatan kerjasama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Uni Eropa akan diperluas dengan memperbanyak pertukaran pelajar.
Hal ini dianggap penting bagi Piket agar masing-masing orang bisa saling mempelajari kebudayaan dan pengetahuan dari negara masing-masing, agar permasalahan yang kerap dihadapi bisa diselesaikan.