MALANG - Uni Eropa membuka kemungkinan mahasiswanya untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi di Indonesia.
Karena mahasiswa Eropa sejauh ini yang menempuh pendidikan di Indonesia masih terlalu sedikit dibandingkan dengan mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan di kampus-kampus Eropa.
Duta Besar (Dubes) Uji Eropa untuk Indonesia Vincent Piket menjelaskan, ke depan Uni Eropa berencana memperluas kerjasama dengan Indonesia dalam bidang pendidikan, tidak hanya sekedar dari sisi penelitiannya saja, melainkan juga pertukaran pelajar dan mahasiswa untuk belajar ke Indonesia.
"Ada kerja sama juga dengan Unisma dan UB dalam riset dan penelitian. Jadi rencananya adalah Uni Eropa ingin mengirimkan mahasiswa mereka untuk belajar ke Indonesia," ucap Vincent Piket, dalam sebuah diskusi dengan media di sebuah hotel di Kota Malang, pada Kamis malam (2/2/2023).
Piket mengakui tak mudah untuk mengajak anak-anak muda dari Eropa untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi di Indonesia.
Selain masih adanya anggapan Indonesia negara pilihan ketiga dan hanya negara berkembang, jarak Eropa dan Indonesia yang jauh, iuga menjadi faktor utama mahasiswa Eropa tidak memilih Indonesia sebagai referensi pendidikan.
Follow Berita Okezone di Google News
"Jarak yang cukup jauh. Ketiga tidak ada program bahasa Inggris di kampus kampus di Indonesia, sehingga itu cukup menyulitkan untuk mahasiswa dari Uni Eropa," tuturnya.
"Ini sebuah tantangan juga untuk Uni Eropa karena jumlah mahasiswa dari Uni Eropa, yang belajar di Indonesia lebih sedikit, daripada jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar ke Uni Eropa," tambahnya.
Ke depan, kesepakatan kerjasama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Uni Eropa akan diperluas dengan memperbanyak pertukaran pelajar.
Hal ini dianggap penting bagi Piket agar masing-masing orang bisa saling mempelajari kebudayaan dan pengetahuan dari negara masing-masing, agar permasalahan yang kerap dihadapi bisa diselesaikan.
"Selain untuk pendidikan dan penelitian, berguna juga untuk mutual understanding, untuk saling memahami karena masalah-masalah yang ada saat ini adalah pengetahuan. Karena tidak adanya pengetahuan, sehingga orang tidak mengetahui tentang negara ini dan sebaliknya. Jadi program pertukaran pelajar ini akan memperkuat orang ke orang," jelasnya.
Menurut Piket, kemungkinan mahasiswa asal Eropa menempuh pendidikan di Indonesia bisa terjadi. Apalagi melihat kampus-kampus di Indonesia yang mulai meningkatkan kualitas dan memiliki program berbahasa Inggris, yang menjadi poin penting dicari oleh para mahasiswa asal Benua Eropa.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.