JAKARTA – Bukan pertama kalinya, bocah jenius matematika, Nono yang mengikuti lomba matematika tingkat dunia pernah gagal meraih juara satu sebelumnya.
Nama lengkapnya adalah Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay. Dia berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan latar belakang keluarga yang sederhana.
Siswa SD Inpres Buraen 2 di Kabupaten Kupang, NTT ini mengikuti kompetisi matematika International Abacus World Competition, Abacus Brain 2022.
Ibunya, Nuryati Seran mengatakan bahwa putra bungsunya pernah mengikuti kompetisi yang sama pada 2021.
Saat itu, Nono didaftarkan oleh Yayasan Astra Michael D Ruslim dan mendapat juara ketiga.
Nuryati dan suaminya, Raflim Meo Tnunay mengaku tidak tahu bahwa Nono mengikuti kompetisi tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News
Mereka baru mengetahuinya seminggu kemudian saat melihat Nono sibuk mengerjakan soal-soalnya.
Menjelang perayaan akhir tahun di 31 Desember 2021, Nono masih berkutat mengerjakan soal. Namun, pada detik-detik terakhirnya tiba-tiba listrik mati dan internet menjadi lambat.
"Itu malam, Nono sibuk kerjakan soal namun saat batas akhir pengumpulan listrik padam dan jaringan juga tidak bagus, maka Nono sangat tegang dan langsung histeris," jelas Nuryati.
Nuryati mengungkapkan bahwa Nono bisa saja meraih juara satu kalau saja tidak terjadi kendala pada malam itu.
Kemudian di tahun 2022 lalu, Nuryati kembali mendaftarkan Nono di Abacus World Competition, Abacus Brain dan meraih juara pertama.
Dalam kompetisinya, Nono mengalahkan sebanyak 7.000 peserta dari berbagai negara. Dia pun berhasil menyelesaikan 152.010 soal dalam jangka waktu satu tahun.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.