4. Riska hidup seadanya di Yogyakarta
Kesulitan membayar UKT, Riska juga harus berjuang menjalani hidupnya di Yogyakarta dengan seadanya.
Ia sering mendapatkan bantuan dari teman-temannya seperti abon yang ia jadikan lauk makannya selama beberapa hari.
Ia juga tak punya biaya untuk transport sehari-hari untuk kuliah, maka ia harus berjalan kaki dari kosnya yang terletak di Pogung ke UNY.
Peralatan mandi di kosan pun ia dapatkan dari bantuan teman-teman kosnya yang bersimpati kepadanya.
"Kabar terakhir, Riska mengajukan cuti. riska samasekali tak masuk kuliah dan tiba-tiba dirawat di rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia," jelas Ganta.
5. Dapat sorotan dari politisi
Kisah pilu Riska menjadi sorotan politisi, Juru bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Furqan menyebutkan pihaknya semakin yakin bahwa kuliah gratis untuk seluruh rakyat Indonesia adalah sebuah keniscayaan.
"Siapapun yang membaca kisah Riska, mahasiswi Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2020 ini di utas Twitter sahabatnya @rgantas, pasti akan teriris hatinya, bagai disayat-sayat sembilu," ujar Furqan, Senin (16/1/2023).
Menurut Furqan, Riska tidak sendiri, ada ribuan bahkan mungkin jutaan Riska-Riska lainnya harus menggantang nasib ingin jadi sarjana di Republik ini. Tak peduli di kampus negeri apalagi swasta.
Menurutnya, beasiswa-beasiswa yang ada hanya menjadi katup-katup pengaman sosial, yang hanya memoderasi krisis pendidikan yang makin hari makin akut.
Mengandalkan kedermawanan tak cukup menutupi lubang krisis yang menganga di jantung pendidikan.
"Karena itu solusinya tak bisa lagi hanya charity, pendidikan harus direvolusi, kuliah gratis adalah tuntutan suci, yang harus direbut sampai mati," pungkasnya.
(Natalia Bulan)