JAKARTA – Rokok merupakan gulungan tembakau yang digemari oleh banyak orang. Awal mulanya, tanaman tembakau diyakini tumbuh di Amerika sekitar 6.000 SM.
Sejak 1 SM, orang suku Amerika asli menggunakan tembakau sebagai praktik keagamaan dan pengobatan.
BACA JUGA:Sejarah PO Laju Prima, Bus AKAP Penguasa Jalur PendekÂ
Penduduk asli itu menggulung tembakau di dalam daun kering dan menyalakan salah satu ujungnya.
Mereka menghirup asap sampai merasa mengantuk atau mabuk.
Pada 15 Oktober 1492, Christopher Columbus ditawari daun tembakau oleh suku asli Amerika saat melakukan penjelajahan.
Mengutip dari Tobacco Free Life, Rodrigo de Jerez dan Luis de Torres adalah orang Eropa pertama yang mengamati kebiasaan merokok.
Follow Berita Okezone di Google News
Mereka menjadi perokok setia dan membawa kebiasaan itu kembali bersamanya ke Spanyol.
Columbus pun membawa tembakau itu dan menanamnya di seluruh Eropa. Sampai akhirnya merokok tembakau menjadi kebiasaan mereka.
Dikarenakan banyak orang Eropa percaya bahwa tembakau dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari bau mulut sampai kanker.
Bahkan, dokter Spanyol bernama Nicolas Monardes menulis sebuah buku tentang sejarah tanaman obat dunia baru pada 1588.
Dalam buku itu dia mengklaim bahwa tembakau dapat menyembuhkan 36 masalah kesehatan.
Popularitas rokok tercapai selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Perusahaan tembakau mengirimkan jutaan bungkus rokok kepada tentara di garis depan.
Mereka juga menciptakan ratusan ribu konsumen yang setia dan kecanduan dalam prosesnya.
Pada 1920-an, perusahaan tembakau mulai memasarkan secara besar-besaran kepada wanita. Mereka menciptakan merek seperti ‘Mild as May’.
Perusahaan berusaha untuk untuk membuat rokok juga menarik bagi wanita. Sampai di tahun 1935, jumlah perokok wanita di Amerika Serikat meningkat tiga kali lipat.
Bahaya Merokok
Sejak merokok sangat digemari oleh masyarakat, banyak yang menyadari bahwa kebiasaan tersebut berbahaya dan membuat ketagihan.
Pada awal abad ke-17, seorang filosof Cina, Fang Yizhi menunjukkan bahaya merokok bahwa hal itu menyebabkan 'paru-paru hangus'.
Pada 1610, Sir Francis Bacon juga menyadari bahwa rokok membuat ketagihan dan kebiasaan itu sulit untuk dihilangkan.
Saat itu, masyarakat belum tahu tentang sifat adiktif nikotin yang ternyata adalah komponen tembakau itu sendiri.
Di Inggris Raya, perokok diperingatkan tentang bahaya kanker hidung sejak 1761.
Sementara itu dokter Jerman juga mulai memperingatkan perokok pipa tentang kemungkinan mengembangkan kanker bibir pada 1795.
Pada 1930-an, dokter Amerika mulai menyatakan bahwa merokok menyebabkan kanker paru-paru pada pria.
Kapan Rokok Dikembangkan secara Massal?
Mengutip dari Vox, rokok mula-mula diproduksi secara manual dengan tangan. Kecepatannya pun hanya menghasilkan beberapa batang rokok per menit.
Barulah pada 1881, James Bonsack menemukan sebuah mesin yang dapat menghasilkan 120.000 batang rokok sehari.
Penemuannya berhasil membuat perubahan secara signifikan.
Mesin Bonsack bekerja dengan membuat satu batang rokok panjang yang dapat dipotong sesuai porsinya.
Inovasi seperti mesin Bonsack diikuti oleh penemuan Amerika dan negara lainnya yang semakin meningkatkan produksi dan pengemasan rokok.
Di era modern, mesin produksi rokok sudah sangat canggih. Sampai perusahaan Japan Tobacco juga membuat mesin yang mengaplikasikan semikonduktor pada papan sirkuit.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.