Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Atasi Krisis Air, Mahasiswa ITS Gagas Inovasi Anita

Aan haryono , Jurnalis-Jum'at, 06 Januari 2023 |15:58 WIB
Atasi Krisis Air, Mahasiswa ITS Gagas Inovasi Anita
Model inovasi Anita gagasan mahasiswa ITS/Dok. ITS
A
A
A

“Anita dirancang dengan menggunakan metode desalinasi sekaligus kondensasi,” jelasnya.

Pada metode desalinasi, lanjut Jell, air laut akan dipanaskan hingga mencapai titik didihnya. Ketika telah mencapai titik didih, air murni akan terpisah dengan zat pengotornya.

Proses pemanasan ini dilakukan pada kompor listrik dan membutuhkan daya sebesar 620 kilowatt-jam (kWh) tiap liternya. Guna meminimalisir penggunaan daya listrik tersebut, digunakanlah panel surya sebagai salah satu sumber energinya.

Lebih lanjut, Jell menerangkan bahwa air murni yang dihasilkan dari proses desalinasi ini telah memenuhi standar kualitas air minum, yakni 10 part per million (ppm).

Tak hanya itu, Jell menilai, volume air yang dihasilkan sudah mencukupi kebutuhan air minum masyarakat. “Volume yang dapat dihasilkan pada metode desalinasi ini sebesar 1,5 liter per jam,” ujar mahasiswa angkatan 2020 ini.

Di samping itu, untuk memanfaatkan kabut laut menjadi air siap minum, tim penggagas Anita menerapkan metode kondensasi.

Mulanya, akan dipasang jaring-jaring untuk menangkap kabut. Setelah itu, akan terjadi proses kondensasi yang membuat kabut berubah menjadi titik-titik air.

“Air yang dihasilkan sudah siap minum dan akan ditampung pada wadah yang telah disediakan,” ujar Jell.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement