“Melalui SDM yang memiliki kemampuan, melalui pendidikan yang tinggi, melalui perguruan tinggi, (dapat lahir SDM) yang memiliki cara berpikir yang inovatif, transformatif, dan mempunyai keterampilan. Ini yang kita harapkan nanti bisa melanjutkan sehingga cita-cita Indonesia Emas itu bisa tercapai,” tambahnya.
Wapres juga menyampaikan, peran generasi muda sebagai masyarakat pun perlu diperkuat khususnya dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.
“Selain itu juga supaya terus menjaga keutuhan bangsa ini. Modal utama kita yang paling besar dalam membangun bangsa ini adalah persatuan. Persatuan Indonesia, keutuhan bangsa ini. Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur, karena (ketidakharmonisan),” papar Wapres.
Menutup audiensinya, Wapres kembali mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti.
Ia pun berpesan, agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik, untuk kemajuan bangsa dan negara.
“Kami (pemerintah saat ini) hanya sampai 2024, tapi selanjutnya akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kita hanya memberikan semacam landasan saja, milestone -nya saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 2022 – 2024, Tri Natalia Urada, menyampaikan apresiasinya terhadap narasi kerukunan yang selama ini dibangun dan dijaga oleh pemerintah.
Ia menilai, hal tersebut sangat diperlukan bangsa Indonesia di tengah berbagai perbedaan yang ada.
Natalia pun mengungkapkan kesiapannya sebagai generasi muda dalam menuntut ilmu dan berkarya dengan baik untuk menyambut Indonesia Emas 2045.